BMKG Wanti-wanti Warga Semarang Waspada Rob saat Siang
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA – Badan Meteorologi Klimotalogi dan Geofisika atau BMKG mewanti-wanti warga yang bermukim di kawasan pesisir Pantai Utara Kota Semarang, agar mewaspadai peningkatan air laut pasang atau rob selama tiga bulan mendatang. Puncak kenaikan tertinggi rob diprediksi terjadi Juni.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Tanjung Emas Semarang, Retno Widiyaningsih, peningkatan kewaspadaan wajib bagi masyarakat yang beraktivitas di Semarang bagian bawah. Kenaikan air rob pada puncaknya nanti mencapai sekitar 50 sentimeter, yang bisa berdampak akses jalan raya tergenang.
"Pada bulan-bulan itu, utamanya pas jam siang hari, mulai pukul 14.00 WIB sampai 18.00 WIB. Ini yang patut diwaspadai," kata Retno dalam keterangan tertulisnya pada Selasa 2 April 2019.
Ia memperkirakan, rob di siang hari tak akan gampang surut. Pun memasuki Mei, wilayah Kota Semarang, juga diprediksi kemarau. Maka, rob di siang hari akan terjadi cukup lama dalam rentang waktu lima jam, serta baru surut saat malam.
"Daerah Semarang bagian bawah harus waspada. Karena, banyak jalan yang tergenang rob. Kalau di musim penghujan, kenaikan robnya terjadi malam hari. Tapi kalau kemarau, robnya naik tinggi pas siang hari," ujarnya.
Sejumlah titik rawan rob itu biasanya terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kecamatan Genuk, sekitar Pasar Johar Lama, pesisir Sayung, dan Mangkang sekitar Kampung Tapak Mangunharjo Kulon. Masyarakat yang terdampak rob, supaya mengalihkan puncak aktivitasnya pada pagi hari.
"Karena, kenaikan rob muncul tepat saat jam pulang kantor dan jam pulang sekolah pasti itu sangat mengganggu aktivitas masyarakat," katanya.
Sebagai langkah antisipasi, BMKG bakal intens memberikan informasi terkini mengenai perubahan suhu muka laut yang memengaruhi peningkatan air rob. Berdasarkan analisis ketinggian muka air laut, rob akan terjadi di Semarang, saat siang hari mulai April, sampai puncaknya Juni. (asp)