Mahasiswa Tolak Penunjukan Plt Rektor Unpad
- timesindonesia
Civitas akademika Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung terus mengawal tiga calon Rektor Unpad yang sudah dipilih Majelis Wali Amanat (MWA). Mereka menolak wacana pelaksana tugas (Plt) rektor yang mulai digaungkan kelompok yang ngotot agar pemilihan rektor deadlock sampai 13 April 2019, yang merupakan batas masa akhir jabatan rektor.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Unpad Imam Syahid menyatakan penolakannya atas wacana penunjukan rektor sementara. Menurutnya, kampus besar Unpad dipertaruhkan bila memilih rektor saja tidak bisa.
"Apa kata dunia, kalau memilih rektor saya tidak becus apalagi hanya gara-gara intervensi yang berlebihan dan tidak perlu," ujar Imam kepada TIMES Indonesia, Sabtu (30/3/2019).
Menurut Imam, mahasiswa Unpad tetap pada tiga tuntutannya seperti yang disampaikan dalam unjuk rasa di Sekretariat MWA Jalan Cimandiri Bandung, Jumat (29/3/2019).
"Pertama, kami menuntut MWA konsisten terhadap timeline pemilihan rektor yang disepakati. kedua, Ketua MWA Rudiantara segera hadir memimpin rapat pleno MWA dan ketiga menolak adanya Plt. rektor," kata Imam.
Permasalahan rektor Unpad masih berkutat pada pemaksaan Menristekdikti Mohamad Nasir yang ngotot memecat Prof. Dr. Obasatar Sinaga. Obsatar adalah salah calon rektor.
Sementara Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) RI Sofian Effendi telah mengeluarkan tanggapan terkait surat Mohammad Nasir yang tetap ingin memecat Obsatar. Dalam tanggapannya, Sofian Effendi tetap dengan pendirian semula bahwa pemecatan calon rektor Unpad itu tidak sah.