Logo timesindonesia

Raja dan Sultan Hadiri Kongres Boemipoetra, Ada Apa?

Ketua Pelaksana Kongres Boemipoetra Nusantara Indonesia Max Sopacua (FOTO: Yayat R Cipasang/TIMES Indonesia)
Ketua Pelaksana Kongres Boemipoetra Nusantara Indonesia Max Sopacua (FOTO: Yayat R Cipasang/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Menurut Max Sopacua, kini saatnya Boemipoetra bangkit. Tidak harus takut menggunakan istilah Boemipoetra dan Priboemi.

"Karena itu kita menuntut kepada pemerintah untuk segera mencaput Inpres yang melarang penyebutan istilah Priboemi. Padahal Priboemi ini diakui PBB dan Unesco," tegasnya.

MS Kaban juga menekankan Boemipoetra dan Priboemi adalah sama. Lebih dari itu, Kaban yang juga politisi senior Partai Bulan Bintang ini mengajak para raja dan juga sultan serta para Priboemi untuk terus mendorong agar MPR mengembalikan istilah 'orang Indonesia asli' dalam UUD 1945.

"Boemiputra sebagai pendiri republik ini. Pemilik sah negara ini jangan lengah dan jangan sampai ada langkah terselubung yang ingin menguasai negara ini," ujarnya.

Indonesia telah merdeka 74 tahun tetapi pemindahan kekuasaan tidak pernah tuntas. "Banyak tokoh, suku-suku dan raja-raja yang mendukung kemerdekaan. Tetapi setelah merdeka pemindahan kekuasaan belum diselesaikan  secara institusional," kata Kaban.

Sebelum kongres di Jakarta, Boemipoetra juga sebelumnya telah melakukan prakongres  masing-masing di Makassar, Yogyakarta, Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Surabaya. (*)