Logo timesindonesia

Petani Tuban Bumi Wali Panen Buah Klengkeng Perdana

Pohon kelengkeng di kebun Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban Bumi Wali, The Spirit Of Harmony terlihat lebat buahnya, Kamis (28/03/2019) (Foto: Safuwan TIMESIndonesia)
Pohon kelengkeng di kebun Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban Bumi Wali, The Spirit Of Harmony terlihat lebat buahnya, Kamis (28/03/2019) (Foto: Safuwan TIMESIndonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Kelompok tani Ngudi Tirto Makmur, di Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban Bumi Wali, The Spirit Of Harmony panen perdana klengkeng, Kamis (28/03/2019). Dari satu pohon, petani bisa mendapatkan 15 sampai 40 kilogram buah.

Dari luasan lahan tegalan 25 hektare milik kelompok tani, itu tertanam sekitar 5000 pohon buah klengkeng yang ditanam sejak tahun 2017 lalu.

"Buah klengkeng ini memiliki daging tebal dan rasanya manis," kata Ketua Kelompok Tani Ngudi Tirto Makmur Wiyono.

Untuk mengembangkan pertanian buah klengkeng di desanya, Wiyono bersama kelompok taninya sengaja menggandeng Profesor Prakoso untuk dijadikan konsultan perkebunan. Mulai dari penanaman, pemupukan dan memahami psikologi kontruksi tanah diajarkan oleh sang profesor.

Tidak hanya itu saja, kelompok tani juga menggandeng Exportir Gianto dari PT Wijaya Fruit Surabaya, untuk penampung buah klengkeng hasil penen.

"Saat ini per kilo akan diambil dengan harga Rp 20 ribu," lanjut Wiyono.

Petani mengaku belum ada kendala di panen perdana ini, kendala hama saat ini yang muncul diketahui baru hewan kelelawar. Tapi untuk menangkalnya petani menggunakan jaring buah untuk melindungi buah agar tidak mengalami rontok.

"Kendala tidak ada namun kesulitan yang dialami petani saat ini hanya pengairan yang menggunakan Sistem Irigasi Teknis Pengairan per jam Rp. 10 ribu," keluh Wiyono.

Kepala Desa (Kades) Sugihan Warsito, menjelaskan bahwa buah klengkeng yang dikembangkan petani tergolong buah klengkeng super, sebab rasa buahnya betul-betul manis dan daginggingnya tebal.

"Kami mengharapkan dari petani terus semangat untuk membuktikan kesuksesan hasil pertanian di desa Sugihan. Luas lahan 30 hektar diajukan  sertifikasi sehingga resmi dijadikan kebun klengkeng," harap Waraito. (*)