BPD Prabowo Sebut Suka Ridwan Kamil Belum Tentu Pilih Jokowi

Aliansi Pengusaha Nasional Dukung Prabowo-Sandi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Tim Badan Pemenangan Daerah (BPD) Jawa Barat calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno menilai, anggapan suara partai pendukung capres-cawapres petahana Jokowi-KH. Ma’ruf Amin saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 cukup untuk memenangkan Pilpres 2019 keliru.

Kader Gerindra Banten Bakal Ramaikan Pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden di Jakarta

Sekretaris BPD Jawa Barat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Haru Suandharu menjelaskan, dengan dua pasangan yang disajikan ke masyarakat Jawa Barat, sekaligus telah memecah konstelasi suara.

“Saya kira beda ya, Pilgubnya kan sosoknya empat pasang, sekarang pilpres dua pasang. Saya kira enggak bisa diklaim oleh siapapun,” ujar Haru di Bandung, Selasa, 26 Maret 2019.

Istri Andre Taulany Diduga Pernah Hina Prabowo Sakit Jiwa di Pilpres 2019

Di Pilgub Jabar terdapat tiga pasangan yang mendukung Jokowi, di antaranya Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan raihan suara 5.663.198. Kemudian ada TB Hasanudin - Anton Charliyan dengan suara 2.773.078 dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul dengan capaian suara 7.226.254. 

Jika digabung, suara dari tiga pasangan tersebut yaitu 15.662.524 dilawan suara partai koalisi partai pendukung Prabowo-Sandi sebanyak 6.317.465.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Menurut Haru, dari figur-figur yang mendukung Jokowi tidak dapat dipastikan akan kembali memilih di Jawa Barat. Haru mengklaim, dari perkembangan survei koalisinya, elektabilitas Prabowo unggul jauh dari Jokowi.

“Karena ada yang suka Pak Ridwan (Kamil) suka juga sama PKS, macam-macam, tapi saya kira dari survei survei kita Insya Allah masih posisi sudah lebih unggul pak Prabowo dan Insya Allah jarak semakin jauh dari pak Jokowi,” katanya. (dau)

 Bahlil Lahadalia Dilantik oleh Presiden Jokowi Menjadi Menteri ESDM

Bahlil: Saya yang Usulkan Pilpres 2024 Ditunda Ketika Jadi Menteri Investasi, bukan Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia kembali pasang badan untuk Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahwa dirinya yang mengusulkan ide agar menunda waktu Pemilih

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024