Logo timesindonesia

Santri Yogyakarta Minta Masyarakat Jangan Golput

Suasana deklarasi pemilu damai oleh para kiai dan santri Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana deklarasi pemilu damai oleh para kiai dan santri Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Santri Yogyakarta, melalui tokoh ulama yang juga pendiri Pondok Pesantren Nurul Dholam Kulonprogo, Yogyakarta, KH Abdullah Salam mengajak masyarakat jangan ada yang  golput.

Di sela acara doa bersama untuk penyelenggaraan pemilu damai dan aman yang diikuti ratusan santri di pondok tersebut, Minggu (24/3/2019), KH Abdullah Salam juga mengajak kepada masyarakat yang memiliki hak pilih agar menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019.

Ulama ini mengajak hal itu karena masih ada pemilih yang kurang peduli terhadap pemilu. “Pemilu adalah kesempatan kita untuk menentukan masa depan bangsa, memilih pemimpin,” katanya

Dalam kesempatan itu, Abdullah menyoroti fenomena golput. Menurutnya, menggunakan hak pilih sudah menjadi bagian yang patut diperhatikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang menganut prinsip demokrasi.

Hasil analisis Laboratorium Big Data Reseach Centre for Politics and Government ( PolGov) DPP Fisipol UGM Yogyakarta pada Februari 2019 lalu merilis peta potensi golput di Pulau Jawa Februari 2019 lalu.

Hasilnya potensi golput di Jawa,  terkonsentrasi antara lain adalah Jawa Barat (21.60%), DKI Jakarta (14.94%) Jawa Timur (14,64%), Jawa Tengah (9,62%), dan Yogyakarta (9,47%).

Selain itu, para santri mengajak masyarakat untuk melawan hoaks dan ujaran kebencian. Ajakan ini karena banyak informasi yang tersebar di media sosial yang merugikan personal.