Sadis, Pria Rusia Bius Orangutan untuk Diselundupkan dari Bali

Orangutan dibius sebelum diselundupkan
Sumber :

VIVA – Bandara International I Gusti Ngurah Rai digegerkan dengan penemuan orangutan yang dibius dan dimasukkan dalam keranjang kecil. Perlakuan sadis ini sengaja dilakukan oleh warga negara asing berkebangsaan Rusia.

Warga Korea Selatan Diamankan Karena Selundupkan 94 Ekor Reptil di Bandara Soetta

Petugas Karantina Denpasar dan Avsec yang berjaga mendapatkan orangutan ini di terminal keberangkatan international pada Jumat malam, 21 Maret 2019 sekitar pukul 22.30 WITA.

Awalnya, petugas tidak berani membuka keranjang lantaran takut agresif dan lepas di ruang keberangkatan. Petugas kemudian memilih membawa ke ruang pemeriksaan. Begitu dibuka, ternyata jenis orangutan yang dilindungi.

Top Trending: Heboh Penampilan Terbaru Rizky Febian, Orangutan Raksasa di Kaltim, Aplikasi Si Montok

"Pria Rusia berinisial ZA mengaku membeli orangutan itu seharga US$300," kata Penanggungjawab Karantina Wilayah Kerja Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Dewa Delanata, Sabtu, 22 Maret 2019.

Sadisnya, orangutan berjenis kelamin jantan itu dibius agar bisa dibawa ke Rusia. Orangutan berusia sekitar dua tahun itu diberikan tablet bius dengan cara dicekoki menggunakan spuit dengan kerja obat selama 2-3 jam.

Heboh Penampakan Orangutan Raksasa Setinggi Rumah di Pedalaman Kalimantan Timur Bikin Geger

Hal ini ini diketahui saat kopernya digeledah ditemukan spuit dan obat bius. Rencananya, ZA akan terbang ke Rusia dan akan transit di Korea. Di Korea, ZA berencana menambah bius kepada orangutan tersebut untuk penerbangan Korea-Rusia.

Kepada petugas, ZA mengakui tak hanya hendak menyelundupkan orangutan saja, tapi juga berencana menyelundupkan dua ekor tokek dan lima ekor kadal dalam kopernya.

Saat ini, petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap ZA. Sementara barang bukti sudah diserahkan kepada BKSDA dan KP3.

Belajar di Alam

Jadi Sahabat Orangutan: Ajak Anak Lindungi Hutan

Konservasi orang utan tidak hanya untuk melindungi satu spesies, tetapi juga memastikan keberlanjutan hutan sebagai paru-paru planet dan menghidupi bumi.

img_title
VIVA.co.id
9 September 2024