Istri Pejabat di Kabupaten Barru Ditemukan Tewas Tercekik di Mobil
- VIVA/Yasir
VIVA – ZD (40 tahun) ditemukan tewas dengan kondisi leher tercekik sabuk pengaman di dalam mobilnya. Warga setempat menemukan mobil korban terparkir di kawasan Semata, Kabupaten Gowa, Jumat pagi, 22 Maret 2019.
Di dalam mobil Daihatsu Terios berwarna biru, korban yang menggunakan kemeja batik ditemukan duduk di kursi penumpang bagian depan dalam kondisi leher terlilit sabuk pengaman. Warga sempat memecahkan kaca mobil saat hendak menolong korban.
ZD adalah pegawai tenaga kependidikan di salah satu universitas di Makassar. Informasi yang dihimpun VIVA, ZD bekerja sebagai staf administrasi di Bagian Rumah Tangga.
Jenazah korban kini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Selatan untuk diperiksa oleh tim forensik polisi. Korban diketahui tinggal di daerah Manggarupi, Gowa. Sementara itu, suami korban, S (42), diketahui pejabat yang berdinas di salah satu dinas, Kabupaten Barru.
Menurut Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel, Kombes Pol Farid Amansyah, berdasarkan hasil pemeriksaan luar, ditemukan tanda-tanda kekerasan di bagian kepala dan bekas cekikan di leher korban. Sejumlah tanda tak wajar juga ditemukan.
“Ada tanda-tanda ketidakwajaran di tubuh korban, ada bekas benturan benda tumpul di wajah korban, ada penyumbatan jalan napas bekas cekikan, kematian korban diperkirakan sekitar enam jam setelah ditemukan,” kata Farid.
Tim forensik Kedokteran Kepolisian masih memeriksa bagian luar jasad korban. Polisi berharap, keluarga korban memberi izin proses autopsi atas jasad ZD agar dapat diketahui penyebab kematian korban. Kasus itu masih dalam penyelidikan Reskrim Polres Gowa.
“Kami harapkan ada persetujuan keluarga korban untuk dilakukan autopsi agar kasus ini terang benderang,” ujarnya.
Korban diketahui memiliki tiga anak. Jenazah ZD akan dimakamkan di tanah kelahirannya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
5 Kasus Judi Online Bikin Geger Tanah Air Sepanjang 2024, Salah Satunya Polwan Bakar Suami
Judi online ternyata masih jadi penyakit akut warga Tanah Air di tahun 2024. Masih saja banyak masyarakat yang keranjingan.
