Keluarga Korban Penembakan New Zealand Bawa Kuliner Khas Minang

Keluarga Zulfirman Syah, warga Padang korban penembakan brutal di sebuah masjid di New Zealand, diterbangkan ke New Zealand dari Padang, Sumatera Barat, pada Kamis, 21 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Keluarga Zulfirman Syah, warga Padang korban penembakan brutal di sebuah masjid di New Zealand, akhirnya berangkat ke negeri itu untuk menjenguk anggota kerabat mereka.

Proyektil Berhasil Diangkat, Begini Kondisi Penjual Bakso Korban Penembakan Koboi Jalanan

Empat kakak Zulfirman—Yulierma, Alhamdani, Hendra Yaspita, dan Nurhamida—diterbangkan ke New Zealand dari Padang, Sumatera Barat, pada Kamis, 21 Maret 2019. Mereka berangkat difasilitasi oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Meski dalam misi menjenguk korban dan putranya bernama Overeos Oemar Syah (2 tahun), keberangkatan itu juga dijadikan momentum untuk melepaskan kerinduan. Terutama setelah mendapatkan informasi mengenai insiden yang menimpa korban dan putranya itu.

Polisi Tangkap Koboi Jalanan Penembak Penjual Bakso di Kota Batu

Hendra Yaspita, mengatakan bahwa keberangkatan itu sekaligus momentum pelepas rindu. Sebab, sejak memutuskan mengadu nasib di New Zealand bersama anak dan istrinya, korban kerap merindukan masakan orangtuanya.

Rendang, sala lauk, dan gulai pangek adalah tiga jenis kuliner yang sangat dirindukan Zulfirman. Ketiga makanan itu memang menjadi kuliner favorit Zulfirman selama di Indonesia, terutama ketika korban pulang kampung. Semua jenis kuliner itu dimasak sendiri oleh orangtuanya.

Pelaku Penembakan Remaja di Semarang Ditangkap, Gegara Kesal Anaknya Dijual Open BO Korban

Relawan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengantar keluarga Zulfirman Syah,

"Zul sempat nitip sesuatu dari Indonesia. Katanya, rindu merasakan masakan Mama. Ada makanan yang kami bawa tapi takut bermasalah di Imigrasi nantinya. Makanya, enggak bisa kami bawa banyak,” katanya.

Hendra menegaskan, keluarga besar sangat merasa bersyukur karena sebelumnya memang tidak disangka. Selaku perwakilan keluarga, dia mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh berbagai pihak, terutama ACT yang sudah memfasilitasi.

Pemerintah Selandia Baru berjanji menolong dan merawat Zulfirman Syah dan anaknya, yang menjadi korban penembakan itu agar segera pulih kembali dan membantu keluarganya di New Zealand.

Janji itu disampaikan oleh Roy Ferguson, diplomat perwakilan pemerintah New Zealand di Jakarta, melalui surat resmi yang ditujukan kepada Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah pada 19 Maret 2019.

Roy Ferguson juga menegaskan, pemerintah New Zealand tidak menoleransi segala bentuk kekerasan ataupun ekstremisme. Usai penembakan brutal pada 15 Maret 2019, pemerintah setempat bekerja sama dengan komunitas muslim di negara itu dan seluruh dunia untuk melawan terorisme.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya