Situs Pra-Majapahit di Malang Diduga Pusat Candi-candi Purbakala

Situs Sekaran, bangunan yang diyakini berdiri pada era pra-Majapahit di kawasan proyek jalan tol Malang-Pandaan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam ekskavasi oleh tim arkeolog pada Rabu, 20 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Proses eskavasi di Situs Sekaran di kilometer 37 seksi lima proyek jalan tol Malang-Pandaan di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai menemui titik terang. Tim ahli pun mulai berspekulasi bahwa situs Sekaran berada di tengah-tengah candi di wilayah itu.

Misteri Wajah Asli Patih Gajah Mada, Mirip Mohammad Yamin?

Arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan Situs Sekaran jika ditarik lurus ke arah timur menghadap ke Gunung Semeru, diyakini sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Di kawasan timur itu terdapat candi Jago di wilayah Tumpang. Candi Jago adalah tempat suci atas kematian Rangga Wuni yang bergelar Wisnuwardhana. Ia meninggal pada 1194.

Jika ditarik ke arah selatan, Situs Serakaran berada di tengah Candi Kidal. Itu adalah tempat suci atas kematian Anusapati, putra Ken Dedes dan Tunggul Ametung, pada 1171.

Nilai 3 Artefak Langka Zaman Majapahit yang Dicuri Capai Rp 46 Miliar

"Kemudian ditarik ke utara ada candi Singosari, peninggalan Kerajaan Singhasari. Jarak dari Situs Sekaran sekira 9 kilometer. Ke arah Barat ada Candi Badut, peninggalan Kerajaan Kanjuruhan, jaraknya sekira 8 kilometer. Kalau ke Candi Kidal jaraknya sekira 7 kilometer dan kalau ke Candi Jago jaraknya sekira 9 kilometer. Situs ini seperti di tengah dari candi-candi yang ada," kata Wicaksono, Rabu 20 Maret 2019.

Situs Sekaran, bangunan yang diyakini berdiri pada era pra-Majapahit di kawasan

AS Kembalikan Barang Antik Milik Indonesia yang Dicuri, Ada 3 Artefak Majapahit

Berdasarkan spekulasi sementara, situs yang diyakini dibangun pada era pra-Majapahit itu ada dua kemungkinan. Berdasarkan letak geografisnya dari sebaran candi, Situs Sekaran menyerupai pusat pemerintahan. Kemungkinan kedua adalah sentral dari sebaran cagar budaya di Malang.

"Posisinya di perpurbakalaan di tengah, apakah ini pusat pemerintahan atau menjadi sentral sebaran cagar budaya. Harus kita kaji dan teliti lebih lanjut, yang jelas dari bangunan ini masanya pra-Majapahit," katanya.

Selain itu, dalam area Situs Sekaran ditemukan porselen keramik yang diidentifikasi dari masa Dinasti Song pada tahun 900. Benda-benda itu diduga dikirim dari China pada abad ke-9 hingga ke-13, termasuk kepeng atau koin uang.

“Koin ini dari Dinasti Song. Porselen keramik dari China itu ditemukan sejak abad ke-12 hingga ke-14 atau sejak Kerajaan Kediri, juga Kerajaan Singhasari. Kalau batu bata jelas indikasinya pra-Majapahit," katanya.

Tim ahli BPCB terus mencari informasi dari catatan sejarah. Sebab, merujuk pada Kitab Negarakretagama maupun Kitab Pararaton, tidak ditemukan catatan purbakala tentang Situs Sekaran. Sedangkan soal kerusakan, informasi yang didapat warga telah mengetahui namun tak melaporkan kepada aparat desa.

"Menurut cerita, masyarakat sudah tahu lama tapi tidak melapor, bahkan ada yang menggunakan material untuk membangun rumah. Cukup banyak material yang diambil. Kemugkinan dulu (zaman kerajaan) rusak ditinggalkan dan makin rusak setelah masa setelahnya,” kata Wicaksono. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya