BMKG Sebut Laut Suramadu Terbelah Warna karena Fenomena Halocline
- IST
VIVA – Fenomena laut terbelah warna hitam dan putih pekat terjadi di laut bawah Jembatan Surabaya-Madura atau Suramadu, Jawa Timur, sejak Selasa, 19 Maret 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut kejadian alam itu disebut halocline, yaitu pertemuan dua arus air yang memiliki perbedaan tingkat kadungan garam.
Prakirawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto, menjelaskan bahwa fenomena laut terbelah di bawah Jembatan Suramadu itu adalah peristiwa wajar, tidak perlu dikhawatirkan. “Gradasi warna itu terjadi karena adanya perbedaan densitas (massa jenis),” katanya dikonfirmasi wartawan pada Rabu, 20 Maret 2019.
“Memang, ketika air yang kandungan garamnya lebih rendah dari pada kandungan garam yang lebih tinggi, maka terjadi yang namanya halocline. Memang, daerah-daerah situ (kawasan Jembatan Suramadu) ada muara sungai, Kalimas dan sungai-sungai kecil, itu yang menyebabkan perbedaan warna air itu. Jadi, air yang dari sungai-sungai itu densitas atau kandungan garamnya lebih sedikit dari pada kandungan garam di Selat Madura,” ujar Ady.
Sebetulnya, menurutnya, peristiwa seperti terjadi setiap hari. Orang yang biasa melintas di Jembatan Suramadu pasti biasa melihat fenomena pertemuan warna laut seperti yang dihebohkan. Dia menduga area belahan kali ini lebih memanjang karena dipengaruhi curah hujan yang sepekan terakhir intensitasnya lebih tinggi dari biasanya.
Terpisah, Kepala Subdivisi Hubungan Masyarakat Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura atau BPWS, Faisal Yasir Arifin, mengatakan bahwa peristiwa laut Suramadu terbelah biasa terjadi. Cuma, untuk kali ini luas belahan jauh lebih memanjang dari biasanya, melintasi area laut dari Selat Madura di Bangkalan hingga Sampang. “Sekitar 60 kilometer dari sini (Jembatan Suramadu),” ujarnya.
Warga Jawa Timur dihebohkan dengan fenomena alam di bawah Jembatan Surabaya-Madura atau Suramadu yang seolah terbelah warna hitam dan putih. Heboh terjadi setelah video laut terbelah itu menyebar dan viral di media sosial sejak Selasa, 19 Maret 2019.
Dalam video, terlihat dari atas Jembatan Suramadu permukaan laut seolah terpisah warna hitam dan putih pekat. Belahan warna memanjang jauh. Di lajur sepeda motor, beberapa pengendara motor terlihat berhenti dan mengabadikan fenomena alam itu dengan kamera telepon genggam.
Muncul suara dari balik video dengan bahasa Madura. “Suramadu, Suramadu, mek bisa dhek iyeh aeng, yeh? (kok bisa begitu airnya, ya?)” (ren)