Banjir Sentani : Teriakan 'Tolong' yang Tak Terdengar di Lereng Gunung
- bbc
Suara Martina Safkaur serak setelah puluhan kali berteriak minta tolong, namun tak satu pun orang merespons permintaan tolongnya.
Teriakannya terdengar redup, tersamarkan oleh hujan lebat gemuruh banjir bandang yang menerjang rumahnya di lereng cagar alam Pegunungan Cyclops di Sentani, Kabupaten Jayapura, provinsi Papua, Sabtu malam (16/03) silam.
"Saya teriak-teriak minta tolong, sudah mau nangis karena terlalu takut, panik. Ini sudah terlalu banjir dan saya lihat batu dan kayu sudah bunyi. Aduh, pokoknya bunyi batu bikin takut sekali," cerita Martina kepada BBC News Indonesia, Selasa (19/03).
"Dalam posisi keadaan takut, lihat anak-anak sudah mau naik semua dalam kondisi gemetar," imbuh Martina sambil tercekat.
Malam itu, Martina dan kelima anaknya yang masih kecil-kecil harus berjibaku menyelamatkan diri dari terjangan banjir bandang yang membawa material batu dan gelondongan kayu.
Martina dan keluarganya untuk sementara menumpang di rumah saudara. - BBC
Rumah mereka di pinggir Sungai Suembak, salah satu sungai yang mengalir keluar dari Pegunungan Cyclops, hancur dihantam banjir besar.
Putra sulungnya yang berusia 10 tahun menggendong adiknya yang baru berumur satu tahun. Sementara Martina menggendong anaknya yang berusia dua bulan.
" Kitong naik, langsung pikul yang kecil. Semua sudah dalam kondisi gemetar. Ada yang takut karena lihat bongkahan kayu besar turun," ungkap Martina.