Ayo Menjadi Investor Milenial

Universitas Bakrie gelar Draw Up Your Glowing Future As Millenial Investor
Sumber :
  • Universitas Bakrie

VIVA – Sebelum terjun ke dunia investasi, seseorang harus memperhatikan karakter pribadi, apakah bisa menerima resiko besar atau tidak. Selain itu, pengetahuan saham yang cukup juga menjadi hal yang penting.

Anindya Bakrie Ungkap RI Dorong Investasi Asing yang Menciptakan Lapangan Kerja

Pemaparan ini disampaikan Frisca Devi Choirina selaku Praktisi & Founder Komunitas Investor Saham Pemula (ISP) di acara “Draw Up Your Glowing Future As Millenial Investor” seminar bagi kaum milenial yang dilaksanakan di Universitas Bakrie.

Acara ini kerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Investor Saham Pemula (ISP), The Indonesia Capital Market Institute (TICMI), dan OSO Sekuritas.

Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat, Oversubscribed Hampir 5 Kali Lipat

“Zaman sekarang untuk menabung saham lebih mudah daripada zaman dahulu yang memerlukan modal 500 lembar saham saat pertama kali membuka rekening, saya mulai terjun ke dunia pasar modal pada saat kuliah semester awal” ujar Frisca Devi.

Menurut Frisca, kendala dana bukan menjadi masalah lagi karena saat ini membeli saham sudah bisa dengan Rp100 ribu. Tapi penting untuk mengawali dengan mulai mencari ilmu pengetahuan tentang saham, dan belajar dari kesalahan.

Menteri Rosan Pastikan Gerak Cepat Realisasikan Komitmen Investasi US$8,5 Miliar dari 10 Perusahaan Inggris

"Soal modal itu gampang bisa dicari, saya pernah kehilangan uang yang cukup besar pada saat itu, tetapi saya belajar dari kesalahan, evaluasi, serta melihat peluang untuk mengurangi risiko selanjutnya dan mencari keuntungan lebih kedepannya”, ujar Frisca.

Sementara itu, Reynaldo Virgilius sebagai Full Time Investor menyampaikan, bahwa dia memilih bisa menjadi full time karena telah memilik modal yang cukup. Minimal memang harus memiliki modal Rp1 miliar dan Rp20 juta per tahun untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Menjadi full time kita jadi mempunyai kebebasan untuk memilih, contohnya bisa memilih hobi walaupun tidak dibayar. Tetapi untuk meraih itu semua tetap harus melihat prosesnya, tidak bisa melihat hasilnya saja," kata Reynaldo.

Sementara Direktur TICMI Dwi Shara Soekarno menyampaikan, bahwa trend pekerjaan kini sudah berubah. Tantangan bukan lagi membahas bekerja di suatu kantor, tetapi harus lebih mengeksplor diri dengan berkompetisi. Dia merekomendasikan untuk mengunjungi sekolah pasar modal atau pasar reksa dana.

"Di situ kita bisa bertemu dengan para pakar saham yang akan membantu untuk menjelaskan dan bisa membantu untuk  membuka saham reksa dana dengan harga mulai dari Rp100.000,” katanya.

Sementara saran disampaikan Frisca untuk milenial untuk memulai dunia saham, adalah lebih dulu belajar mengenai saham, pasar modal dan mulai menabung dari sekarang.

Saham atau Reksa Dana (Investasi jangka panjang) dengan Trading (Investasi jangka pendek) tidak terlalu berbeda dan hanya beda waktunya saja. Tapi harus dipelajari cara menganalisisnya.

"Karena produknya berbeda-beda. Soal keuntungan keduanya bisa memiliki cuan yang tinggi, tapi harus memiliki skill atau ilmunya.” Lanjut Frisca.

Salah satu pertimbangan untuk menabung saham adalah perusahaan tersebut harus Go Public, yang pasti terdaftar di Bursa Efek Indonesia, memiliki nama terkenal dan besar, serta memiliki pasar atau customer paling banyak.

"Perhatikan harga sahamnya, karena tidak pasti harga akan terus naik turun.” kata Frisca.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya