Kagum Kegantengan Sandiaga Uno, Emak-emak Sumbang Dana Kampanye
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Calon wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mendapat sumbangan dari emak-emak usai melakukan dialog dengan para kiai, ulama, habib, dan masayikh se-Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang) serta Pasuruan, di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Kota Malang, Senin malam, 18 Maret 2019.
Sumbangan dari emak-emak itu diberikan oleh Muhammad Kurdi, warga Pagak, Kabupaten Malang. Kurdi mengaku mendapat mandat dari orangtuanya untuk memberikan dana sumbangan ke Sandiaga Uno. Ia menuturkan, jika ibundanya ngefans dengan kegantengan Sandiaga Uno.
"Saya meneruskan salam dari ibu saya, katanya Bang Sandi ini ganteng. Ibu saya memberikan sumbangan apa adanya meski sedikit ini amanah yang harus disampaikan. Semoga ini bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Kurdi di hadapan Sandiaga.
Sementara Sandiaga Uno, mengungkapkan sumbangan dari ibu Kurdi sebesar Rp500 ribu. Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan sumbangan dana itu. Menurutnya, berapa pun nominal sumbangan bakal dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum RI.
"Jumlah sumbangan Rp500 ribu, yang kami terima dari ibu yang sudah sepuh. Diserahkan oleh putranya. Sudah tercatat dan nanti akan dilaporkan ke KPU," ujar Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga mengungkapkan jika sumbangan yang masuk ke tim Prabowo-Sandi terus meningkat jelang pemungutan suara pada 17 April mendatang. Ia mengklaim Prabowo-Sandi telah sukses mewujudkan politik partisipatif dan kolaboratif.
"Dalam sebulan terakhir ini jumlah sumbangan semakin hari semakin banyak yang kami terima. Ini bukti masyarakat ingin perubahan di 17 April mendatang. Ini sebuah politik yang partisipatif dan kolaboratif," tutur Sandiaga.
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan Habib Abu Bakar Hasan Assegaf menyebut jika dialog yang digelar oleh kiai, ulama, habib dan warga Nahdatul Ulama ini dilakukan secara kolektif. Assegaf mengaku Prabowo-Sandi tidak memiliki cukup dana untuk kampanye. Para pendukung melakukan iuran dalam melakukan kegiatan konsolidasi.
"Terus terang 02 tidak ada uangnya, kami datang dengan iuran. Kami datang dengan sukarela, datang dengan dorongan hati karena ingin suatu perubahan. Mudah-mudahan keikhlasan kita membawa suatu perubahan," kata Habib Abu Bakar Hasan Assegaf dalam sambutannya.Â