Operasi Orang Utan Tertembak 74 Peluru Libatkan Dokter dari Swiss
- Dokumentasi Yel-SOCP
VIVA – Operasi patah tulang terhadap orang utan yang tertembak 74 peluru melibatkan seorang seorang ahli bedah tulang dan saraf pada manusia yang berasal dari Swiss, Dr Andreas Messikommer. Ia bersama tim medis Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) menjalani operasi kemarin.
"Operasi pada orang utan tersebut … membantu Yayasan Ekosistem Lestari & Yayasan PanEco sebagai tenaga relawan jika ada kasus-kasus bedah tulang yang rumit pada orang utan," kata drh Citrakasih Nente, supervisor Rehabilitasi dan Reintroduksi untuk YEL-SOCP, kepada wartawan di Medan, Senin, 18 Maret 2019.
Orang utan bernama Hope menjalani operasi selama tiga jam. Tim medis melakukan penanganan dengan ??ditemukan bahwa tulang bahu yang patah mengakibatkan robeknya kantong udara pada satwa liar dilindungi itu.
"Tulang bahu dan kantong udara yang robek ini sudah mengalami infeksi lokal sehingga tim melakukan penanganan pada area yang terinfeksi terlebih dahulu. Tim juga melakukan penutupan luka-luka lain yang berada pada bagian-bagian tubuh Hope, seperti di tangan dan kaki," kata Citrakasih.
Hewan dengan nama latin Pongo abelii itu tengah menjalani perawatan medis ?di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orang utan di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Setelah dievakuasi dari Kebun milik Warga di Desa Tanggung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh, Minggu, 10 Maret 2019.
"Karantina dan rehabilitasi orang utan dimaksudkan untuk memeriksa secara intens kondisi kesehatan orang utan dan merehabilitasi mereka baik secara fisik maupun mental/psikologis," ujar Citrakasih.
Orang utan betina itu mendapatkan perlakuan sadis dengan dihujani peluru senapan angin dengan 74 peluru bersarang di bandannya. Selain itu, bayi orang utan berusia sebulan mati akibat kekurangan nutrisi parah dan syok berat.