Situs Sekaran di Tol Malang Menyerupai Sebuah Candi
VIVA – Proses eskavasi oleh Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur di Situs Sekaran di kilometer 37 seksi lima proyek jalan tol Malang-Pandaan di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang, semakin luas.
Arkeolog dari BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan proses eskavasi meluas hingga 15 meter x 25 meter atau 375 meter persegi dengan kedalaman 40Â sentimeter dari permukaan asli tanah. Ia merujuk pada penampakan awal bangunan situs menyerupai candi.
"Merujuk dari penampakan itu kelihatannya bangunan yang cukup besar cuma bangun apa kita belum hisa memprediksi jauh. Kalau di bentangnya mencapai empat meter meleber jadi 10 meter melebar jadi 15 meter. Masih bisa luas lagi bisa setara candi," kata Wicaksono, Jumat 15 Maret 2019.
Hingga hari keempat eskavasi, BPCB Trowulan menduga situs Sekaran cukup luas. Struktur batu bata kembali ditemukan sekitar delapan meter dari titik awal penemuan situs.
"Perkembangan eskavasi hari ketiga ke arah barat dari temuan awal kita temukan struktur baru dengan jarak delapan meter dari temuan awal. Ada hamparan bata panjang ke barat radius 15 meter masih menemukan tatanan bata lagi," ujar Wicaksono.
Ia mengatakan saat ini proses eskavasi akan difokuskan di area 375 meter persegi. Eskavasi dibuat horizontal atau melebar untuk membersihkan lapisan tanah di bagian atas situs. Setelah itu situs akan diangkat untuk memastikan bangunan asli di bawah tanah temuan awal situs.
"Kita bersihkan lapisan atas dulu, setelah bersih kita angkat batu bata. Dan kita berharap masih ada bata yang masih utuh di bawah tanah," tutur Wicaksono.
Selain itu, BPCB Trowulan memperpanjang masa eskavasi hingga satu pekan ke depan. Sebab, ditengarahi situs Sekaran cukup besar. Kendala yang dialami oleh BPCB Trowulan selama ini adalah cuaca buruk atau hujan.
"Kendalanya cuaca hujan, jadi proses penggalian agak terlambat ketika hujan deras, angin menggenang kita hentikan. Karena belum selesai diperpanjang hingga Kamis pekan depan. Karena singkapannya luas sekali," kata Wicaksono. (ren)