Kapolri Sebut Sel-Sel Teroris di Indonesia Belum Habis

Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan, bahwa sel-sel teroris di Indonesia belum sepenuhnya habis, masih ada. Bahkan, sel-sel teror itu, di samping mampu secara mandiri menciptakan peledak, juga terkadang bergerak tanpa adanya komando.

Mencekam, Serangan Teroris di Kereta Api Pakistan Sandera 400 Penumpang

“Pelaku belajar membuat bom itu dari internet. Tidak lagi dengan komando. Tapi sudah mandiri. Pelaku peledakan bom di Sibolga beberapa hari lalu merakit bom secara mandiri. Husain alias Abu Hamzah dan istrinya belajar merakit bom dari situs online. Bom yang terbilang sangat berbahaya, daya ledaknya mencapai radius 100 meter," kata Tito di Auditorium Universitas Negeri Padang, Kamis 14 Maret 2019.

Menurut Tito, melihat kejadian di Sibolga, kembali membuktikan kalau pelaku (teroris) memang berharap dan berniat adanya kontak senjata dengan polisi. Karena, Polisi memang menjadi target sasaran. 

AS Bunuh Anggota Senior Afiliasi Al-Qaeda di Suriah

Bahkan, Pelaku dengan sengaja memancing dan menjebak anggota Densus, sehingga terjebak dalam bom bunuh diri.

"Dia istri Abu Hamzah, memang mau mati karena mempercayai bom bunuh diri tiket ke surga. Kalau anggota polisi kan tidak berpikir seperti itu. Mereka menjalankan tugas. Densus 88, membutuhkan waktu hingga 10 jam untuk negosiasi agar istri Abu Hamzah menyerahkan diri. Tapi negosiasi itu tidak ada hasil. Istri Abu Hamzah memutuskan melakukan aksi bom bunuh diri yang menewaskan dirinya beserta anaknya,” ujar Tito. 

Yusril Soal Kekhawatiran Wacana Pemulangan Hambali: Dia Harus Diberi Perhatian sebagai WNI
ilustrasi pelaku terorisme

33 Militan Separatis yang Sandera 400 Orang di Pakistan Tewas

Pasukan keamanan Pakistan menyerbu kereta api, yang telah dibajak oleh militan separatis.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2025