Panglima TNI Waspadai Masuknya Kabar-kabar Bohong Lewat Medsos
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan para pemuda dan mahasiswa agar bersiap menghadapi Pemilu Serentak pada 17 April mendatang. Dia yakin, pemilu disebut pesta demokrasi yang berarti semua warga negara bersuka cita menyambut pesta itu.
"Yang namanya pesta, pasti kita bersuka cita. Mari kita sama-sama membuat situasi pesta demokrasi dengan penuh suka cita, riang gembira," ujar Panglima TNI saat menyampaikan orasi kebangsaan tentang pemuda dan bangsa Indonesia dalam era revolusi industri 4.0 di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Kota Padang, Kamis 14 Maret 2019..
Hadi juga menyinggung era revolusi industri 4.0 yang diwarnai berbagai kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi, dengan kecepatan mengagumkan. Bahkan, kemajuan teknologi juga menimbulkan paradoks: dampak baik dan buruk saling bertentangan.
Dia mencontohkan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi serta bersosialisasi dengan berbagai komunitas di berbagai belahan dunia. Kini, Indonesia peringkat keempat pengguna Facebook dan nomor tiga pengguna Twitter.
"Masyarakat Indonesia menggunakan internet rata-rata 3,5 jam setiap orang setiap hari. Yang diuntungkan adalah yang memiliki Facebook atau Twitter tersebut: setiap hari uang mengalir ke sana, dan kita juga dimanjakan dengan smartphone (ponsel) yang memiliki aplikasi itu," katanya.
"Di balik itu," dia mengingatkan, "juga ada paradoksnya, yakni kita mudah sekali dimasuki informasi-informasi bohong, yang kadang-kadang kita sangat mempercayainya."
Piring terbang
Di hadapan ratusan mahasiswa itu, Hadi berkelakar tentang fenomena piring terbang ternyata tak hanya terjadi di Amerika, namun juga dalam rumah tangga masyarakat Indonesia sebagai salah satu dampak revolusi industri 4.0.
Mula-mula dia mencontohkan betapa sekarang hampir setiap pasangan suami-istri masing-masing memiliki ponsel. Rata-rata suami, katanya, mengunci layar ponsel pintarnya dengan sandi tertentu yang tak diketahui istrinya.
Hadi juga berterus terang mengunci layar ponselnya dengan sandi khusus tetapi dia memberitahukan sandi itu kepada istrinya. Itu bukan berarti ia menyembunyikan sesuatu dari istrinya, melainkan semata urusan dinas atau pekerjaan, apalagi dia kini menjabat panglima TNI.
"Kalau tidak saya kasih password, bisa-bisa masalah kantor dijadikan masalah lain, sehingga timbul perang dunia ketiga. Dan baru tahu saya, fenomena piring terbang itu tidak hanya terjadi di Amerika, ternyata di rumah sendiri pun kadang-kadang piringnya juga bisa terbang," katanya. (ren)