Fatwa Hari Kiamat Kiai Ramli Bukan Ajaran Menyimpang
- timesindonesia
Mukti mengatakan bahwa MUI, Ansor dan NU tanggap menyikapi informasi hoaks yang berhembus, karena sudah menjadi visi misi NU menjadi partner pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Hasil tabayun sudah kami sampaikan pada 13 tokoh dan ulama di Kecamatan Kasembon, saya sampaikan hasil tabayun tersebut. MUI nyatakan amaliah atau bentuk pelajaran yang disampaikan di pondok Kai Romli ini, tidak ada yang menyimpang dari ajaran atau kaidah agama Islam,” kata Mukti.
Fatwa Hari Kiamat yang dilakukan oleh Kiai Romli menurut MUI Kasembon tetap pada koridor ajaran agama yakni kaidah agama Islam.
“Mengenai penjelasan beliau (Kiai Romli) terkait dengan Hari Kiamat, mohon maaf, kiamat itu misteri kita semua bagi umat Islam, ulama juga begitu , karena tidak ada penjelasan pasti kapan terjadinya, hingga muncul banyak sudut pandang mengenai hari kiamat ini. Sudut pandang Kiai Romli mengenai kiamat, tidak sama dengan tokoh dan ulama lain,” ujar Mukti.
Mukti menggaris bawahi bahwa yang disampaikan Kiai Romli mengenai kiamat itu benar. Menurut perspektif Kiai Romli. Namun jika ditanya perspektif Mukti tentang kiamat, Mukti mengatakan pendapatnnya tentang persiapan kiamat berbeda dengan pendapat dengan Kiai Romli.
“Jadi, dimohon menjadi maklum. Selain itu, Kiai Romli menyampaikan fatwanya untuk jemaah beliau (Jamaah Akmaliyah Assholihiyah) bukan untuk umum,” kata Mukti.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang mengatakan, bahwa Fatwa Hari Kiamat yang diajarkan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, KH Ramli Soleh Syaifuddin bukanlah ajaran menyimpang atau sesat.(*)