Puluhan Warga Ponorogo Pindah ke Malang Bukan karena Fatwa Kiamat
- http://www.evogood.com
VIVA – Heboh kabar tentang 52 warga Dusun Krajan, Desa Watubonang, Ponorogo, yang pindah ke Kabupaten Malang karena terhasut isu akan datangnya kiamat dibantah Camat Kasembon Kabupaten Malang, Hendra Trijahjono. Hijrahnya warga Ponorogo bukan karena isu kiamat sudah dekat.
"Memang ada jamaah-jamaah di sana. Itu [berdasarkan] keterangan dari pondok [pesantren], persiapan jelang kegiatan bulan Ramadan. Peningkatan jamaah biasa terjadi setiap tahun jelang bulan Ramadan," kata Hendra kepada VIVA, Rabu, 13 Maret 2019.
Para petinggi Musyawarah Pimpinan Kecamatan di Kasembon, katanya, sudah mengklarifikasi langsung kepada Gus Muhammad Romli, pemimpin Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin di Dusun Pulosari, Desa Sukosari, Kasembon, Kabupaten Malang, kemarin. Pesantren itulah yang akan didatangi puluhan warga Ponorogo.
Gus Romli, katanya berdasarkan klarifikasi itu, memang mengakui ada penimngkatan jumlah jemaah, tetapi itu berkaitan dengan kegiatan keagamaan menjelang Ramadan, bukan karena fatwa kiamat sudah dekat.
Di pesantren itu kini sudah ada imbauan dan bantahan tentang fatwa kiamat sudah dekat. Menurutnya, Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, yang di bawah naungan Nahdatul Ulama, menganut ajaran Islam moderat Ahlusunah wal Jamaah.
"Aktivitas di pondok itu Ahlusunah wal Jamaah, juga ada tarekat-tarekat. Pondok ini mengakui masih di bawah naungan NU. Dan dia (Gus Romli) sosok yang mendukung NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia); Pancasila harga mati, tidak ada paham radikal," ujarnya.
***
Isu kiamat
Diberitakan sebelumnya, Camat Badegan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Ringga Irawan, membenarkan kabar tentang 52 warga desanya hijrah ke Malang. Puluhan orang yang pindah itu berasal dari 16 kepala keluarga, terdiri dari 29 laki-laki, 23 perempuan, dan sepuluh anak-anak.
Sebanyak 25 warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, dikabarkan pindah secara bersamaan ke Kabupaten Malang gara-gara percaya isu akan datangnya kiamat. Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, membenarkan informasi menghebohkan itu.
Kabar puluhan warga pindah karena kiamat itu viral di media sosial. Diinformasikan, warga yang pindah disertai penjualan aset mereka di tempat tinggal semula di Ponorogo. Dia mengatakan warga pindah sejak sebulan lalu, "Iya, benar," katanya dikonfirmasi VIVA pada Rabu, 13 Maret 2019.
Ipong menjelaskan, warga pindah karena percaya akan datangnya kiamat. Pesantren yang kini ditinggali di Malang diyakini tidak akan terkena dampak kiamat. "Mereka percaya akan ada kiamat dan kalo di pondok itu enggak ikut kiamat," ujarnya.