Ceramah soal Legalkan Zina, Ustaz di Banyuwangi Diperiksa Polisi
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Ustaz Supriyanto (65) dipanggil Kepolisian Resor Banyuwangi untuk diminta keterangan terkait ceramahnya yang diduga menyebut pemerintah melegalkan zina. Video ceramah Supriyanto di Masjid Al Ihsan di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Kulon, Kalibaru, Banyuwangi, itu tersebar dan viral di media sosial.
Polisi memanggil karena diduga dia melakukan kampanye hitam dan mengarahkan jemaah memilih calon presiden-wakil presiden nomor urut 02. Selain Supriyanto, dipanggil pula Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kalibaru, Imam Suherlan.
Informasi diperoleh dari Kepolisian menyebutkan, ceramah Supriyanto itu dilakukan di teras Masjid Al Ihsan pada Sabtu siang, 9 Maret 2019, selepas salah zuhur. Sebelum salat berjemaah, kepada polisi Supriyanto mengaku melihat sekira 15 emak-emak di teras masjid. Mereka mengenakan kaus bergambar paslon capres-cawapres 02.
Usai salat, dia diminta Imam Suherlan untuk memberikan motivasi kepada kelompok emak-emak tersebut. Kepada polisi, Supriyanto mengaku menuruti permintaan Imam. Supriyanto juga mengakui bahwa pria yang berceramah dalam video yang viral itu adalah dirinya.
Supriyanto mengaku konten ceramah yang diduga kampanye hitam itu disampaikan berdasarkan pada informasi anggota DPR RI Komisi VIII dari PKS dan rekaman video ceramah Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Tengku Zulkarnain. Supriyanto tidak sadar ceramahnya direkam dan kini jadi masalah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, membenarkan penyelidikan kasus video ceramah di Banyuwangi itu. "Sudah kita periksa (Supriyanto) di Polres Banyuwangi," katanya dikonfirmasi VIVA pada Selasa, 12 Maret 2019.
Terpisah, Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Polisi Taufik Herdiansah Zeinardi, mengatakan, bahwa saksi yang akan dimintai keterangan bisa jadi bertambah. Hingga saat ini, status Supriyanto maupun Imam Suherlan masih terperiksa. "Perkembangannya nanti kami jelaskan," ucapnya dihubungi VIVA. (mus)