BPBD Magetan Sebut Banjir Tahun ini Terparah
- timesindonesia
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan (BPBD Magetan), memperkirakan kerugian akibat dampak bencana banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Kartoharjo hampir mencapai angka Rp 1 miliar.
Hal ini, berdasarkan data sementara yang meliputi persawahan, peralatan pertanian, ternak, dan infrastruktur jalan desa.
"Untuk saat ini total sementara catatan kami sekitar Rp 985.500.000 jadi hampir mendekati 1 miliar, mungkin nanti masih ada tambahan data lain. Itu semuanya mulai lahan pertanian, peralatan pertanian, ternak, infrastruktur jalan kita hitung sekian," ujar Fery Yoga Saputra, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, kepada TIMES Indonesia, Senin (11/3/2019).
Fery mengungkapkan, jumlah kerugian tersebut diperoleh dari laporan perangkat desa yang wilayahnya terdampak bencana banjir. Yakni, terdapat di Desa Ngelang, Jajar, Kartoharjo, dan Sukowidi.
"Sementara ini kurang lebih sekitar 150 hektar lahan terendam, itu meliputi 70 hektar di Ngelang, 50 hektar di Jajar, kemudian di Kartoharjo maupun Sukowidi kurang lebih 40 hektar," terangnya.
Sedangkan, infrastruktur jalan desa tercatat kurang lebih ada sekitar 3500 meter yang mengalami kerusakan. Akibat, tergerus dan terendam banjir luapan daerah aliran sungai (DAS) Madiun selama beberapa hari.
"Ini fase darurat pemulihan kita sudah membuat surat dan melayangkan kepada pak Bupati, yaitu surat pernyataan yang nantinya ditindak lanjuti oleh OPD yang terkait seperti Dinas PU, Dinas Pertanian, Dinsos," urainya.
Sementara itu, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya saat terjadinya bencana banjir di Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Salah satunya, yang pertamakali dilakukan adalah langkah tanggap darurat.
"Ini termasuk banjir yang terparah karena lebih dari dua hari, hal itu jika dibandingkan dengan kejadian lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2013," imbuh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Jawa Timur. (*)