Kain Tenun Ikat Khas Kediri Tampil di Ajang Jogya Fashion Festival
- timesindonesia
"Persiapan cukup panjang sih karena sudah melewati workshop dan pelatihan dulu. Alhamdulillah pengrajin di Kota Kediri sangat open minded dan mau diberi masukan. Serta banyak penenun muda di Kota Kediri yang berbeda dengan daerah lain," jelasnya.
Selain itu, lanjut Bunda Fey, Pemerintah Kota Kediri juga memberikan dukungan agar kain tenun ikat Kediri semakin dikenal masyarakat luas. Hal ini terwujud dengan adanya surat edaran untuk menggunakan seragam berbahan tenun kepada Pegawai Negeri Sipil dan swasta serta adanya program yang diberikan kepada anak-anak SMK untuk menenun.
Sementara untuk tantangan kedepan dalam mengembangkan tenun ikat Kediri ini adalah material bahan baku yang masih impor sehingga harga masih naik turun dan berdampak pada margin keuntungan.
Kedepan, Bunda Fey berharap tenun ikat Kediri dan wastra lokal lainnya akan terus ada dan masyarakat luas mau menggunakan tenun ikat Kediri dalam tema ragam apapun.
Untuk memperkenalkannya secara luas Pemerintah Kota Kediri bersama Dekranasda Kota Kediri memiliki event tahunan Dhoho Street Fashion dengan menggandeng desainer-desainer nasional.
"Kita harus kencang untuk membuat pelatihan dan workshop. Setiap tahun kita juga membuat event tahunan untuk mengangkat wastra lokal kita. Dengan begitu masyarakat dan pengrajin terbuka matanya bahwa kain tenun kita itu keren loh, casual ataupun gown," jelasnya.
Turut hadir dalam Jogja Fashion Festival (JFF 2019), Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kepala Disperdagin Kota Kediri Yetty Sisworini.