Diterjang Gelombang MJO, Empat Daerah di Jateng Kebanjiran
- ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
VIVA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat empat kabupaten di wilayahnya terendam banjir akibat tingginya curah hujan dari fenomena gelombang atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO).
"Rumah warga yang kebanjiran sampai saat ini berada di empat wilayah. Mencakup Kabupaten Klaten, Kota Solo, Wonogiri dan Kabupaten Tegal," kata Kepala BPBD Jawa Tengah, Sudaryanto, Jumat, 8 Maret 2019.
Setidaknya ratusan rumah warga terendam banjir akibat peningkatan curah hujan yang terjadi belakangan ini. Di Kabupaten Klaten, banjir telah menerjang enam kecamatan dan 17 desa yakni 8 desa di Kecamatan Bayat serta tiga desa di Cawas, dua desa di Kecamatan Wedi dan Trucuk serta Klaten Selatan.
"Jumlah pengungsi akibat banjir yang merendam wilayah Klaten mencapai 14 KK atau sekitar 40 jiwa," katanya.
Lalu di Kota Solo, banjir melanda dua kecamatan dan empat kelurahan. Dengan total 111 kepala keluarga yang sempat mengungsi, meskipun kini telah kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu, di Kabupaten Wonogiri, banjir menerjang dua kecamatan dan empat desa. Meskipun tidak ada satu pun warga yang mengungsi di sana. Di Kabupaten Tegal, satu desa dan satu kecamatan diterjang banjir.
"Sekitar 10 kepala keluarga yang jadi korban banjir. Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Petugas BPBD di masing-masing daerah kini telah mengirim logistik bagi korban banjir di empat daerah itu. BPBD juga terus memperkuat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca.
Sudaryanto pun mengingatkan agar warga terus mewaspadai perubahan iklim cuaca dengan curah hujan sedang sampai lebat yang sedang berlangsung saat ini. Kerja sama antara relawan dan masyarakat juga dibutuhkan untuk cepat tanggap dalam menghadapi bencana.
"Di daerah rawan banjir, apabila ada hujan intensitas tinggi terus-menerus selama dua jam segera cari lokasi dan jalur evakuasi yang telah ditentukan oleh BPBD setempat," tutur dia. (art)