Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandung Mengungsi di Sejumlah Masjid
- Basarnas
VIVA – Sebanyak 1.505 warga dilaporkan terdampak banjir akibat luapan air Sungai Citarum di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ketinggian air bervariasi di berbagai tempat namun yang paling tinggi mencapai 150-240 sentimeter.
Berdasarkan catatan Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat, daerah terdampak ialah Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Bojong Soang, dan Kecamatan Baleendah. Namun kecamatan terdampak paling parah ialah Baleendah dengan 507 jiwa, sementara Dayeuhkolot dan Bojong Soang masing-masing 850 dan 138.
Sebagian besar korban di Baleendah mengungsi di gedung Inkanas dan yang lain tersebar beberapa posko. Para korban di Bojong Soang gedung Tanggo dan Balai RW. Sedangkan warga Deyeuh Kolot mengungsi di sedikitnya sepuluh masjid di kecamatan itu.
Menurut Koordinator Humas dan Protokoler Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor, dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 8 Maret 2019, korban paling banyak ialah kalangan lansia dan anak-anak/balita yang mencapai 515 orang.
Beberapa warga, yang sebagian anggota keluarganya mengungsi, mencoba sesekali menengok rumah mereka. Sebab sejak kemarin rumah-rumah mereka kosong. "Dari kemarin ditinggal soalnya. Terendam hampir satu meter," ujar Ridwan, yang memantau rumah saudaranya di Kampung Andir, Kecamatan Baleendah.
Banjir kali ini, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, merendam sedikitnya 36 kampung dan 7 lokasi/jalan di Dayeuhkolot, Bojong Soang, dan Baleendah.
Ketinggian air di masing-masing tempat bervariasi antara 10-40 sentimeter, 50-100 sentimeter, dan bahkan 150-240 sentimeter. Di Kampung Bolero, Dayeuhkolot, misalnya, air setinggi 175 sentimeter. Paling tinggi tercatat di RW 13 Kampung Ciputat, Baleendah, yang mencapai 240 sentimeter. (mus)