Khofifah Ungkap Penyebab Banjir Besar Madiun
- Nur Faishal / VIVA.co.id
VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, banjir besar yang melanda delapan kecamatan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, salah satunya diakibatkan luapan air dari Bengawan Solo. Dalam jangka panjang diperlukan lima sodetan untuk meminimalisasi luapan air agar tidak menggenangi perkampungan.
Khofifah menjelaskan, penyebab banjir harus dilihat secara keseluruhan. Sehingga upaya penanganan yang bisa dilakukan bisa berjalan maksimal.
"Ini kan bukan langsung dari luapan Bengawan Solo, tapi ada titik Bengawan Solo. Dari Bengawan Solo mengalir ke Kali Madiun, masuk ke Kali Jeroan," katanya di sela meninjau bencana banjir di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, pada Kamis, 7 Maret 2019.
Khofifah mengaku, titik aliran sungai yang meluapi perkampungan di Madiun dulu pernah didiskusikan dengan pakar air kaitannya dengan banjir. Hasil diskusi disimpulkan, diperlukan lima sodetan untuk mencegah luapan.
"Dari lima baru dua (sudetan yang ada). Kalau kita kebutuhannya lima tapi baru bisa buat dua sodetan, maka potensi meluapnya Bengawan Solo ke kali tertentu dan mengalir lagi ke kali tertentu, tidak bisa kita selesaikan secara tuntas. Maka kita hari kita masih menemukan banjir di Lamongan, Bojonegoro, karena memang aliran-aliran itu sudah terdeteksi," ucap Khofifah.
Selain menemui para korban terdampak di Desa Jeruk, bersama pejabat dari Kementerian PU, Khofifah juga melihat tanggul Sungai Jeroan yang jebol sehingga airnya meluapi perkampungan dan persawahan. Sementara ini, dalam jangka pendek pihaknya mengkoordinasikan segala hal berkaitan dengan penanganan korban bencana.
Diberitakan, sejumlah desa dan kecamatan di 14 kabupaten di Jawa Timur dilanda banjir dalam waktu bersamaan. Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir terjadi karena luapan air sungai di masing-masing daerah terdampak.
Daerah paling parah ialah di Kabupaten Madiun. Tidak hanya perkampungan dan area pertanian, banjir di Madiun juga menyebabkan ruas tol Kertosono-Madiun ditutup. (ase)