Tol Ngawi-Kertosono Banjir, Rekayasa Lalu Lintas Dilakukan
- Dokumentasi Jasa Marga.
VIVA – Akibat derasnya curah hujan di wilayah Sungai Glonggong pada Rabu kemarin, sungai yang terletak di wilayah Simpang Susun Madiun KM 604 Jalan Tol Ngawi-Kertosono pun meluap.
Puncaknya pada pukul 19.00 WIB, luapan air di kilometer tersebutlah arah Jakarta mencapai batas reflector (guide post) atau setinggi 50 sentimeter. Sejak itu, PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK), melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas demi keamanan pengguna jalan.
Salah satunya adalah pengalihan lalulintas kendaraan golongan I untuk tidak melewati wilayah jalan tol yang terdampak luapan sungai.
Assistant Vice President Corporate Communications PT Jasa Marga Tbk Irra Susiyanti menyatakan, melihat genangan air yang tidak juga surut dan cenderung bertambah tinggi serta mengantisipasi terputusnya akses Jalan Tol Ngawi Kertosono, sejak hari dini hari tadi pukul 00.50 WIB, PT JNK melakukan pengalihan seluruh golongan kendaraan dari Surabaya menuju Jakarta keluar Gerbang Tol (GT) Caruban.
"Sementara lalu lintas arah sebaliknya yaitu dari Jakarta menuju Surabaya masih dapat dilalui oleh semua kendaraan. Kendaraan yang keluar GT Caruban dapat mengakses Jalan Tol Ngawi Kertosono kembali setelah melalui jalan arteri dan masuk melalui GT Madiun," ujar Irma dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 7 Maret 2019.
Hingga siang ini, menurutnya, walaupun sudah mulai surut namun ketinggian air masih mencapai 70 cm. PT JNK berkoordinasi dengan pihak Kepolisian masih melakukan rekayasa lalu di KM 607+800 hingga KM 601+900.
"Sejak pukul 13.15 WIB, rekayasa lalu lintas contraflow di lokasi yang sama juga sudah mulai diberlakukan," katanya.
Tingginya curah hujan di wilayah Madiun dan sekitarnya membuat daerah aliran sungai tidak dapat menampung debit air di sekitar wilayah jalan tol. Ke depannya, PT JNK akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mencari solusi agar masalah ini tidak terulang kembali di kemudian hari. (ase)