Gubernur Sumbar Sebut Gempa Solok Selatan Tak Masuk 'Radar' Prediksi

Lokasi gempa darat Solok, Sumatera Barat.
Sumber :
  • BMKG

VIVA – Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menyebutkan, gempa bumi berkekuatan 5.3 Skala Ritcher yang terjadi di Solok Selatan pada Kamis pagi 28 Februari 2019, sama sekali di luar prediksi. Bahkan, tidak terdata sebelumnya di BMKG stasiun Padang Panjang.

Tiga Bandara Ini Dalam Pantauan Khusus AirNav Buntut Cuaca Ekstrem saat Nataru

“Yang perlu diinformasikan, ternyata gempa ini adalah gempa yang khusus terjadinya di patahan Suliti, Kabupaten Solok Selatan.  Sehingga ketika belum adanya BMKG datang kemari Dua hari lalu, tidak terdata gempa ini di BMKG stasiun Padang Panjang,” kata Irwan Prayitno di Padang, dikutip Senin 4 Maret 2019.

Artinya kata Irwan, gempa ini tidak termasuk untuk di antisipasi atau diprediksi sebelumnya. Apalagi menurutnya, gempa ini tidak ada hubungannya dengan Meghatrust.

Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujan Hari Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

“Gempa yang terjadi pada kamis pagi itu, bersusulan sampai Jumat, Sabtu dan Minggu. Hari Minggu ini ada tiga sampai empat kali dan kemarin ada 40 an. Dan ini (gempa) sekarang tidak tinggi dibawah 3 SR, dan sekali lagi hanya untuk di kawasan ini saja (terjadinya) tidak ada kaitannya dengan Meghatrust apalagi yang di Mentawai,”ujar Irwan.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari BMKG, gempa yang ada di Solok Selatan ini, beberapa hari ke depan intensitasnya akan berkurang. Dan mudah-mudahan, tidak sampai seminggu sudah hilang. Karena, memang begitu kebiasaan kejadian gempa. Butuh penyesuaian dan stabilisasi. 

Atasi Bencana Hidrometeorologi, Menko PMK Pratikno: Pemerintah Lakukan Rekayasa Cuaca

“Jadi, kami imbau kepada masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing, bagi mereka yang rumahnya hanya mengalami rusak ringan,” kata Irwan.

Terkait dengan bantuan perbaikan untuk rumah warga yang mengalami kerusakan, Irwan Prayitno berpendapat, akan menggunakan pola bantuan seperti gempa 2009. Yakni, Rp15 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp10 juta bagi rumah yang mengalami kerusakan sedang dan Rp5 juta untuk rumah yang rusak ringan.

“Pemerintah, ingin melakukan perbaikan rumah. Rumah yang rusak berat itu ada 116, rusak ringan dan sedang kurang lebih 400-an mungkin nanti kita atur uang yang masuk. Ini polanya kita lihat bagaimana, tentu dibantu juga dengan RAB, kita minta dari TNI untuk membantu,” (mus)

Ilustrasi hujan.

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan, Waspadai Dampaknya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga deras yang disertai petir.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024