Logo timesindonesia

Yuk, Membumikan Budaya Sarung untuk Milenial

Menteri Puspayoga saat membuka Festival Sarung Indonesia (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Menteri Puspayoga saat membuka Festival Sarung Indonesia (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

"Kita sudah usulkan seperti itu (penggunaan sarung untuk ASN di Kementerian) di Kementerian Koperasi dan UKM setiap hari jumat sudah memakai sarung pegawainya," katanya.

Senada dengan IGK Manila, Direktur Utama Smesco Indonesia Emilia Suhaimi mengatakan bahwa pameran dan Festival Sarung Indonesia merupakan upaya untuk mempromosikan dan melestarikan sarung-sarung yang ada di seluruh Tanah Air sekaligus untuk mempromosikan sarung sebagai salah satu warisan budaya Indonesia dan mentransformasikan sarung sebagai trendsetter serta gaya hidup modern bagi generasi milenial. 

Dalam acara itu, Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM atau Smesco Indonesia ikut berpartisipasi memeriahkan Festival Sarung Indonesia 2019. Keikutsertaan Smesco Indonesia ditandai dengan dibukanya display Rumah Sarung Indonesia (Rusari). 

“Kita juga ikut fesyen show 20 setel dengan dress code sarung. Ini merupakan wujud dukungan kita atas terselenggaranya Pameran dan Festival Sarung Indonesia 2019," kata Emilia Suhaimi.

Dengan digelarnya Festival Sarung Indonesia ini, diharapkan akan mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya para UKM perajin sarung di lndonesia. 

“Kegiatan ini merupakan gerakan nasional yang didukung sepuluh Kementerian dan Lembaga serta pihak lainnya seperti Gajah Duduk, BHS, kebun tebu emas, Dekranas dan Dekranasda," katanya.

Sebanyak 70 stand digelar di event ini, 38 stand diantaranya mengelar sarung dan tenun nusantara dan 23 stand Dektranasda provinsi, 3 stand kenenterian lembaga yaitu Kemenkop, Kemenperin dan Kementerian Perhubungan serta 4 stand sponsorship yaitu BHS, Gajah Duduk, KTM dan asosiasi tranportasi kapal atau INSA. 

Di stand prototype Rusari yang ada di GBK digelar koleksi sarung-sarung dari 16 provinsi, juga 2 stand khusus provinsi/ kabupaten yang terkena becana ikut dihadirkan dalam gelaran acara tersebut dengan membawa sarung-sarung dan produk laiinnya yang masih tersisa setelah kejadian bencana.