101 Rumah Rusak dan 11 Orang Luka akibat Gempa 5,6 SR di Solok Selatan
- VIVA/Syaefullah
VIVA – Terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,6 Skala Richter yang berpusat di darat pada kedalaman 10 kilometer, berpusat di 50 kilometer Tenggara Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis, 28 Februari 2019.
Berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Solok Selatan, terdapat 11 orang luka ringan dan 101 unit rumah rusak akibat gempa.
"Daerah yang mengalami kerusakan tersebar di 4 Nagari di Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Kecamatan Sangir Batanghari Kabupaten Solok Selatan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya di Jakarta.
Ia merinci, untuk sebaran dari korban dan kerusakan yaitu, 11 orang luka ringan yaitu seorang di Nagari Talunan dan 10 orang di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo.
Sementara itu, 101 unit rumah rusak tersebar di 4 Nagari yaitu, 30 unit rumah rusak sedang terdapat di Nagari Talunan Maju Kecamatan Sangor Balai Janggo. Empat unit rumah rusak berat dan enam unit rumah rusak sedang di Nagari Sungai Kunyit Kecamatan Sangir Balai Jangjo.
Kemudian, satu unit rumah rusak berat serta 30 unit rumah rusak sedang dan rusak ringan di Nagari Sungai Kunyit Barat Kecamatan Sangir Balai Janggo, serta 30 unit rumah rusak sedang dan ringan di Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batanghari.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Solok Selatan masih melakukan pendataan. Posko kesehatan didirikan di Sungai Kunyit. Tenda didirikan untuk logistik dan pengungsi. "Dampak gempa tidak besar sehingga diperkirakan kerusakan tidak luas," katanya.
Hingga ke Jambi
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 SR yang terjadi pukul 06.27 WIB, Kamis 28 Februari 2019 ini juga dirasakan hingga di sebagian Provinsi Jambi.
Tiba-tiba beberapa warga merasakan seperti digoyang. Bahkan lampu di dalam rumah pun seperti digoyang-goyang, kabel tiang listrik seperti diembus angin kencang selama beberapa menit.
Hal ini seperti dikatakan Asmar, salah satu warga Kecamatan Pamenang yang saat itu sedang jalan pagi.
"Saya sangat kaget, saya lihat air di got kok bergoyang kencang, lalu saya pastikan ke beberapa warga ternyata memang disebabkan oleh gempa," kata Kamis, 28 Februari 2019.
Hal senada juga dikatakan Andi, warga kota Bangko, dia juga merasakan seperti diayun-ayun.
"Ya sekitar 15 detik lah, saat saya duduk di depan rumah tiba-tiba saya merasa digoyang-goyang, saya juga lihat kabel listrik ikut bergoyang-goyang," ujarnya. (art)