Komunitas Trail Minta Maaf atas Aksi Libas Mangrove di Kota Bima
- Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima
VIVA – Komunitas penghobi sepeda motor trail meminta maaf atas aksi mereka berkendara melibas hutan mangrove di pesisir Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat. Mereka mengaku tak tahu pantai itu ditanami pohon-pohon bakau dan dilindungi sejak tahun 2016.
"Kami sebelumnya meminta maaf. Kami tidak tahu kalau sekitar pinggir pantai tersebut ditumbuhi mangrove karena tidak ada papan larangan," kata M Nizar, ketua panitia penyelenggara kegiatan jelajah motor trail atau trabas itu, pada Selasa, 26 Februari 2019.
Di wilayah itu, katanya, hanya beberapa pohon mangrove yang tumbuh. Dia membantah kabar yang menyebutkan bahwa kawasan itu adalah hutan mangrove. Karena berdasarkan pengamatannya, mangrove berjumlah sekitar 35 pohon saja.
Kendati demikian dia berjanji bertanggung jawab dan akan merawat atau menanam lagi jika ada pohon mangrove yang rusak di sana. "Sekali lagi maaf kami telah melintasi kawasan manggove tersebut, karena ketidaktahuan kami," katanya.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima sudah memeriksa lokasi kawasan mangrove itu setelah dilaporkan dilintasi para pengendara motor trail. Dinas memastikan tak ada pohon yang rusak.
"Kami sudah turun, dan memang tidak ada mangrove yang rusak. Namun demikian kami apresiasi semangat media untuk memuat berita ini, sehingga banyak stakeholder yang peduli dengan lingkungan," kata Haris Dinata, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima, dihubungi terpisah.
Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat berjanji mereboisasi bersama sepanjang Pantai Bima dan Teluk Bima. Bibit mangrove akan disediakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Maria Donggomasa. (ase)