Pengakuan Guru Ditantang Murid Gara-gara HP
- VIVA.co.id/ Catur Edi (Yogyakarta)
VIVA – Sebuah video yang menampilkan seorang guru tengah ditantang dan didorong oleh muridnya menjadi perbincangan di media sosial. Dalam video yang diketahui direkam di SMK Negeri 3 Yogyakarta ini, terlihat seorang siswa mendorong gurunya dan tampak berebut sesuatu.
Guru yang ada dalam video tersebut adalah Sujiyanto. Dia merupakan guru di Jurusan Otomotif SMK Negeri 3 Yogyakarta. Saat video itu direkam, Sujiyanto tengah mempersiapkan anak didiknya untuk ulangan harian mata pelajaran Teknik Kendaraan Ringan.
Video yang viral itu direkam usai Sujiyanto meminta semua siswa yang akan mengikuti ujian untuk mengumpulkan handphone masing-masing. Hal ini dilakukan agar tidak ada siswa yang mencontek.
Saat itu, Sujiyanto mendapati ada dua siswanya yang tidak mengumpulkan HP. Kemudian Sujiyanto pun mengambil HP itu.
Ternyata, US, siswa pemilik HP tak terima dengan pengambilan HP itu. US pun meminta dan berusaha merebut HP yang diminta oleh Sujiyanto. Saat perebutan HP itu, seorang siswa lainnya merekam peristiwa tersebut.
Gagal merebut HP miliknya, US pun kemudian mengambil tas milik Sujiyanto yang ditaruh di meja guru. US pun kemudian berusaha membarter tas Sujiyanto dengan HP miliknya.
Sujiyanto pun membantah terjadi pemukulan dan ancaman terhadap US. Menurutnya, peristiwa itu bisa segera selesai usai dia mengembalikan HP milik US.
"Tidak ada pemukulan. Tidak ada ancaman. Siswa hanya mau meminta HP yang saya minta. Siswa coba mengambil HP itu dengan cara mendorong saya karena minta HP," ujar Sujiyanto di SMKN 3 Yogyakarta, Kamis 21 Februari 2019.
Sujiyanto menerangkan, dia kemudian meminta agar US duduk di bangkunya. Kemudian barter pun terjadi antara Sujiyanto dan US.
"Setelah duduk, tas saya dikembalikan, HP dikembalikan. Laptop saya di tas itu makanya saya kembalikan HP-nya. Yang satunya saya tahan sampai ulangan,” ujar Sujiyanto.
Sujiyanto pun mengaku tak akan membawa masalah itu ke pihak kepolisian. Dia telah memaafkan perbuatan US.
"Sudah saya maafkan. Dia juga kemudian ikut ujian dan sudah selesai masalahnya. Tidak sampai ke hukum lah. Biar nanti ditangani pihak sekolah saja," ujar Sujiyanto. (ren)