Antisipasi Longsor, Hendi Rintis Pembangkit Listrik 'Micro Hydro'
VIVA – Masyarakat Kota Semarang harus berpikir kritis, kreatif, dan strategis untuk dapat meningkatkan kualitas pemukimannya masing-masing. Demikian pesan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi tersebut pada saat hadir dalam kegiatan musyawarah rencana pembangunan di Pendopo Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Semarang, Banyumanik, Kamis (14/2).
Menurutnya pembangunan di suatu wilayah perlu fokus pada kekurangan dan urgensinya. Hendi mencontohkan ada beberapa poin yang perlu mendapat perhatian, antara lain terkait letak topografi wilayaha Banyumanik yang terletak di daerah atas, sehingga perlu adanya upaya perkuatan infrastruktur yang mampu mengantisipasi terjadinya bencana seperti longsor.
Terkait upaya tersebut, Wali Kota Semarang itu sendiri meyakini jika pengelolaan drainase dan perkuatan talud menjadi beberapa hal yang harus diupayakan.
Dirinya menegaskan jika dalam pengelolaan wilayah, prioritas utamanya adalah untuk dapat memanajerial berbagai kekurangan yang ada, agar mampu diubah menjadi sebuah potensi positif.
“Banyumanik ini daerah atas, kalau hujan airnya selalu kencang mengalir ke bawah, maka itu yang menjadi prioritas," pungkasnya. "Maka pembangunan untuk memperkuat saluran dan tanggul harus dikonsentrasikan, walaupun biayanya besar. Contohnya yang jalan sering terendam air kemudian aspalnya sering terkelupas, maka harus dibeton, yang meskipun biayanya besar, tapi harus dilaksanakan, pun bertahap” jelas Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.
Di sisi lain, untuk menjawab tantangan manajerial arus air yang kencang untuk dikembangkan sebagai potensi keunggulan wilayah, Hendi pun berecana mengembangkan salah satu daerah di Gedawang, Banyumanik sebagi lokasi pembangkit listrik tenaga air, Micro Hydro.
”Pertama kita akan cek lebih dulu lokasinya, kalau arus airnya bagus, kita akan siapkan infrastruktur menuju ke sana,” kata Hendi. "Kita ada kerja sama dengan Jepang untuk merintis pembangkit listrik tenaga air. Untuk rintisannya project ini akan diupayakan agar bisa menerangi 40 sampai 50 rumah," terangnya.
Hydro Energy sendiri merupakan proyek terobosan Pemerintah Kota Semarang dalam merealisasikan gagasan memberikan fasilitas listrik gratis guna mengurangi beban biaya hidup rumah tangga masyarakat di Kota Semarang.
Gagasan ini dirancangnya dengan dua konsep, yaitu melalui 'Micro Hydro' yang memanfaatkan tenaga air dan 'Wind Turbine’ yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pembangkit listrik. Proyek tersebut akan diupayakan terealisasi dengan kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dengan Pemerintah Kota Toyama, Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi juga menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas bencana longsong yang terjadi di bantara sungai Sendang Pring beberapa hari yang lalu. Musibah tersebut memakan satu korban jiwa, yang mana merupakan pemilik sebuah salon yang bangunannya terlanda longsor.