Ganjar Curiga 'Hantu' Teror di Jateng untuk Gembosi Pemerintah
- ANTARA Foto/Wibowo Armando
VIVA - Dalang di balik aksi teror berantai pembakaran kendaraan di Jawa Tengah hingga saat ini masih misterius. Pemerintah bersama Polri dan TNI belum juga mampu menangkap pelaku teror meresahkan tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menduga aksi teror di wilayahnya selama dua bulan terakhir tidak hanya untuk menciptakan ketakutan. Ia curiga tujuan utama dari aksi itu adalah untuk mendiskreditkan atau menggembosi aparat penegak hukum dan pemerintah di kalangan masyarakat.
"Saya menduga ada aktor profesional di balik aksi teror ini. Tidak hanya memberi rasa takut di tengah masyarakat, namun juga memberikan image bahwa pemerintah tidak bisa menangani," kata Ganjar dalam acara dialog Mas Ganjar Menyapa di Rumah Dinas Puri Gedeh Kota Semarang, Selasa, 12 Februari 2019.
Sulitnya mengungkap kasus itu pun ditengarai bahwa dalang teror dilakukan oleh orang profesional dan terlatih. Analisa Ganjar, ada oknum atau pihak tertentu memang sengaja ingin menjelekkan atau melemahkan wibawa pemerintahan saat ini.
"Mereka ingin menciptakan rasa takut kepada masyarakat kecil yang dianggap akan langsung menyalahkan pemerintah," katanya.
Ganjar menjelaskan, analisisnya itu bisa dibaca dari pola aksi para pelaku yang mayoritas menyasar masyarakat kalangan menengah ke bawah. Menurut dia, sasaran masyarakat menengah ke bawah dianggap mudah untuk dipengaruhi.
"Lihat saja, selama ini yang dibakar kebanyakan kendaraan milik masyarakat menengah ke bawah, di daerah pinggiran dan juga bukan kendaraan mewah," tuturnya.
Kendati demikian, ia beranggapan tujuan tersebut tidak berhasil. Ia mengklaim masyarakat Jawa Tengah masih adem-adem dan justru tidak takut dengan adanya aksi teror-teror itu. Di mana aktivitas ekonomi serta bidang-bidang lain berjalan aman dan kondusif.
Pemerintah bersama Polri dan TNI kini masih berusaha keras menangkap pelaku aksi teror. Antisipasi aksi serupa pun dilakukan dengan patroli rutin di daerah. Masyarakat juga diminta mempertebal pengamanan dengan Siskamling, memasang CCTV dan portal-portal di kampung.
Berdasarkan catatan polisi, jumlah kasus 'hantu' teror setidaknya terjadi di empat daerah yakni kota Semarang, Kendal, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan. Di Kota Semarang terjadi 17 kasus pembakaran kendaraan, di Kendal ada 8 kasus dan di Kabupaten Semarang ada satu kasus. Terbaru di Grobogan juga satu kasus. (ase)