Wacana TNI Masuk Kementerian, Fahri Hamzah Anggap Pemerintah Gagal
VIVA – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritisi mengenai wacana revisi UU TNI mengenai perwira tinggi dan menengah TNI non job bekerja di lembaga pemerintahan. Fahri menilai selama ini pemerintah gagal memaksimalkan perwira TNI, karena ternyata banyak TNI yang tidak memiliki tugas.
"Kalau kita menganggap TNI harus mengerjakan pekerjaan sipil, menurut saya itu kegagalan pemerintah membuat sibuk TNI. TNI itu harusnya sibuk, lah bagaimana gak sibuk, negaranya besar gini kok, teritorial besar, lautnya besar, udaranya besar, kok TNI nya enggak sibuk," kata Fahri di Komplek Parlemen Jumat 8 Februari 2019.
Pemerintah dinilai tidak mampu memanfaatkan TNI sampai akhirnya TNI mengambil ruang kerja sipil. "Sekarang akhirnya banyak yang tidak punya pekerjaan, lalu mau dimasukkan ke pekerjaan sipil, berantem nanti kita. Salah itu cara berpikirnya itu," ujarnya
Menurut Fahri, saat ini banyak pekerjaan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi TNI. Sehingga TNI tidak perlu mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan oleh sipil.
"Banyak kerjaan, siapa yang jaga laut kita, siapa yang jaga udara kita yang perlu dikavling-kavling orang. Perbatasan itu juga, separatis masih bergaung. Banyak isu keamanan, isu asing dan sebagainya, siapa yang ngurus? Sibukkanlah TNI supaya jangan masuk ke sipil. Kalau TNI enggak dibikin sibuk, salahnya pemerintah," ujarnya.
Masuknya TNI ke sejumlah kementerian dan juga lembaga dinilai tidak bagus untuk perkembangan organisasi. Sebab TNI memiliki ranah pekerjaannya sendiri.
"Ya enggak bagus, udah lah itu pekerjaan orang sipil. Tentara itu suruh pegang senjata, nanti pensiun baru dia masuk sipil. Begitu caranya. Sibukkan tentara kita itu, banyak kerjaan," kata Fahri
"Cumn imajinasi kita tentang perang itu juga sekarang enggak berkembang. Siber misalnya, siber itu di luar negeri sudah isunya pertahanan militer. Makanya teknologi-teknologi siber itu yang kita pakai juga risetnya militer di luar negeri," sambung Fahri.
Selama ini, menurut Fahri, TNI telah diberikan anggaran untuk mengerjakan sesuai dengan tugasnya. TNI selain perang juga dapat diperbantukan dalam kondisi darurat seperti bencana dan lain-lain.
"Kemarin saya ke Basarnas, ini negara ring of fire banyak bencana, kalau ada apa-apa yang paling sibuk ya TNI. Maka saya membayangkan, Indonesia memulai armada militer non perang. Sebab Indonesia juga ikut mengimplementasikan perdamaian dunia berlandaskan perdamaian abadi, kalau bisa masa depan enggak usah perang lagi lah," kata Fahri