Logo timesindonesia

Kemenkominfo RI Gelar Dialog Sosialisasikan Dana Desa

Direktur Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo RI, Wiryanta. (FOTO: Humas for TIMES Indonesia)
Direktur Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo RI, Wiryanta. (FOTO: Humas for TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

"Hasil perhitungan tersebut disesuaikan juga dengan tingkat kesulitan geografis masing-masing desa. Alokasi anggaran sebagajmana dimaksud di atas, bersumber dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan," tuturnya.

Wiryanta menjelaskan, bahwa pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa berpegang pada pedoman teknis yang ditetapkan oleh bupati/ walikota mengenai kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa.

Pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa diutamakan dilakukan secarä swakelola dengan menggunakan sumber daya/ bahan baku lokal, dan diupayakan dengan lebih banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat Desa setempat.

Dana Desa sambung dia, juga dapat digunakan untuk membjayai kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Desa setelah mendapat persetujuan bupati/walikota dengan memastikan pengalokasian Dana Desa untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi dan/ atau kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi.

"Sosialisasi melalui media pertunra dipilih karena memiliki sifat menghibur dan dapat menyampaikan pesan dalam suasana santai dan menyenangkan, sehingga lebih menarik perhatian masyarakat," jelas Wiryanta.

Selain itu pagelaran media pertunra juga dimaksudkan sebagai upaya untuk melestarikan kesenian tradisional yang saat ini eksistensinya mulai tergerus oleh media massa modern dan media baru.

Kekuatan media tradisional sebagai media penyebaran informasi terletak pada unsur cerita dan dialog yang pesannya disampaikan secara luwes dan fleksibel sesuai dengan budaya lokal masyarakat. Di sisi lain, Kemenkominfo RI juga menilai, bahwa Pertunra (Pertunjukan Rakyat) memiliki sentuhan yang berdimensi personal dan budaya sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan persuasif serta mudah diterima masyarakat. (*)