Gunung Karangetang Erupsi, Tiga Kampung di Sitaro Sulut Mengungsi

Erupsi Gunung Karangetang
Sumber :
  • VIVA/Agustinus Hari

VIVA – Aktivitas Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terus menebar ancaman. Gunung berapi yang terletak di Pulau Siau ini meletus dan memuntahkan lahar panas mengarah ke kampung.

Meski tidak ada korban jiwa, warga di tiga kampung yakni Kampung Batubulan Lindongan 1 dan 2, dan Kampung Kahawang, Kecamatan Siau Barat Utara untuk sementara diungsikan ke lokasi yang aman termasuk di gedung gereja GMIST Nazareth Niambangeng. 

“Kami untuk sementara mengungsi di gedung gereja hingga kondisi aman. Hanya pakaian di badan yang kami bawa,” ujar Ritman S, warga Batubulan, Senin 4 Februari 2019. 
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Bob Wuaten mengatakan ada 57 warga yang mengungsi di Kantor Kampung (Desa) Batubulan dan Kahawang, rumah warga dan gedung gereja. “Kebanyakan warga mengungsi ke lokasi yang jauh dari Kali Batuare dan Malebuhe. Mereka sudah diberikan bantuan berupa selimut, tikar, dan makanan," katanya.

Ia berharap agar guguran lava ini cepat selesai sehingga warga bisa kembali ke rumahnya masing-masing. “Sejauh ini petugas BPBD terus mendampingi warga, jika aktivitas Gunung Karangetang datang tiba-tiba,” ujar Bob.  

Aktivitas gunung api Karangetang terlihat jelas pada Senin pagi ini. Dari kawah terlihat asap bertekanan sedang hingga kuat berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak.

“Kalau dari kawah utama terlihat asap putih kebiruan tebal, tekanan gas sedang sampai kuat sekitar 50 meter," kata Yudia Tatipang, Kepala Pos Pengamatan Gunung Karangetang, dihubungi terpisah.

Ia menjelaskan, bau belerang juga tercium lemah. Asap kebiruan condong dan menyebar di lereng bagian selatan tenggara gunung api. 

“Kami pantau dari Kampung Batubulan, lantaran dari pos pantau tidak teramati, hanya tercium bau belerang saja," kata Yudia.

Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Karangetang

Di kawah kedua juga terlihat asap putih tipis sampai sedang, tekanan gas lemah sampai sedang tinggi sekitar 50-100 meter. “Suara gemuruh lemah sampai agak kuat sering terdengar dan disertai hembusan asap putih kelabu tinggi sekitar 300 meter," ujarnya.

Ia mengatakan, secara kegempaan guguran terjadi 34 kali dengan amplitudo 3-12 mm dengan durasi 30-55 detik. Hembusan terjadi 21 kali dengan amplitudo 6-54 mm, durasi 20-65 detik.

Gunung Karangetang Status Waspada, Pendaki Dilarang Naik

Vulkanik dangkal 2 kali, amplitudo 10-20 mm, berdurasi 5 detik. Tektonik jauh sekali dengan amplitudo 45 mm, S-P 26 detik, berdurasi 75 detik. Tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).

“Status gunung masih siaga atau level III," katanya. (ren)
 

Lahar Dingin Karangetang Mengancam, Warga Mengungsi
Gunung Karangetang keluarkan awan panas

Gunung Api Karangetang Keluarkan Awan Panas, Warga Diminta Menjauh Radius 3,5 Km

Gunung Api Karangetang di Kepulauan Sitaro mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur guguran sejauh 2 kilometer.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2023