Baru Selesai Dibangun, Jembatan Penghubung Tangerang-Serang Ambruk
VIVA – Jembatan Gantung Gabus penghubung wilayah Tangerang dan Serang yang berada di Kampung Solear Kramat, Solear, Tangerang ambruk.
Jembatan yang masih dalam proses penyelesaian tersebut mendadak ambruk pada Sabtu, 26 Januari 2019, setelah material penahan jembatan putus, sehingga jembatan beton yang melintang di atas Sungai Cidurian tersebut ambruk.
"Jadi, kawat slingnya ini putus. Sehingga, membuat jembatan ambruk," kata Kapolsek Cisoka, AKP Uka Subakti saat mengecek lokasi, Selasa, 29 Januari 2019.
Dalam kejadian tersebut, tidak terdapat korban jiwa hanya kerugian materiil. Sebab, jembatan dengan lebar empat meter dan panjang 20 meter itu mengalami kerusakan parah setelah hampir seluruh bagian jembatan masuk ke dalam sungai.
"Kita bisa lihat kawat slingnya putus semua. Kalau dari keterangan saksi, kejadiannya malam dan tidak ada siapa-siapa di lokasi," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang pekerja, Agus, mengatakan, jembatan tersebut sudah bisa dilewati, karena sudah selesai dibangun. Hanya perlu sedikit penyelesaian seperti pemolesan dasar jalan jembatan. Namun, masyarakat belum boleh melewati jembatan tersebut.
"Kalau ini sudah selesai, tapi, memang masyarakat belum ada yang lewat karena belum diresmikan. Rencananya, akan diresmikan oleh kementerian di pertengahan tahun ini. Tapi, karena musibah ini, kita belum tahu soalnya harus diperbaiki," ungkapnya.
Jembatan tersebut merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai sarana umum untuk menghubungkan Tangerang-Serang. Pada pekerjaan tersebut diketahui menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 dengan nilai pagu anggaran Rp15 miliar.
Hingga saat ini, jembatan tersebut dalam pengawasan pihak kepolisian. Petugas pun memberikan garis polisi agar warga tidak memasuki area tersebut. (art)
Ditabrak Kapal Kargo, Jembatan Baltimore Amerika Serikat Ambruk
Sebuah insiden tragis terjadi di kota Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, saat sebuah jembatan utama runtuh pada dini hari Selasa, 26 Maret 2024 setelah ditabrak kapal.
