Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2018 Cuma Naik Satu Poin
- ANTARA/Muhammad Iqbal
VIVA – Transparency International Indonesia atau TII merilis hasil risetnya Corruption Perception Index atau Indeks Persepsi Korupsi atau IPK Indonesia tahun 2018.
Dari hasil riset TII, IPK Indonesia pada 2018, tercatat cuma naik satu poin dari tahun sebelumnya.
Indonesia mendapatkan IPK sebesar 38 poin pada tahun buku 2018. Sementara itu, pada 2017, IPK Indonesia yakni 37 poin.
"Skor Indonesia 38 poin, peringkat 89 di dunia. Naik satu poin," kata Manajer Riset TII, Wawan Suyatmiko paparkan CPI Indonesia di kantor KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa 29 Januari 2019.
Adapun metodologi dalam penghitungan IPK, yakni mulai dari 100 sampai dengan 0. Apabila IPK sebuah negara 100, maka negara tersebut bersih dari korupsi. Sebaliknya, jika angka IPK 0, maka negara itu paling banyak korupsinya.
Sedangkan IPK Indonesia masih di bawah 50. Namun, Indonesia mendapat peringkat keempat di ASEAN. Hal ini, jauh lebih baik dari negara-negara ASEAN lainnya.
"Di ASEAN, Indonesia peringkat ke-empat. Singapore naik, Brunai naik, Malaysia (stagnan), Indonesia (naik), Filipina naik, Thailand turun satu poin, Timor leste turun tiga poin," ujar Wawan. (asp)