Banjir di Pekalongan, Ribuan Rumah Warga Terendam
- Dok. BNPB
VIVA – Banjir mengepung ribuan rumah warga di Pekalongan akibat hujan deras yang terus berlangsung sejak 26 Januari 2019. Hingga kini ratusan warga dilaporkan masih mengungsi di tempat aman, yakni Masjid Al-Karomah.
Banjir ini melumpuhkan aktivitas warga dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Warga berharap bantuan dari pemerintah dapat segera datang. Bukan hanya dalam bentuk bantuan logistik dan tenda pengungsian sementara, namun juga normalisasi sungai sehingga wilayah mereka terbebas dari banjir yang terjadi setiap tahunnya.
Ketua RT di Kelurahan Tirto, Santo, kepada TvOne mengatakan sebanyak 500 warga dari 5 RT mengungsi ke Masjid Al-Karomah dan sekitar ribuan rumah terendam. Diutarakannya sejumlah bantuan sudah terpenuhi seperti makanan dan obat-obat, namun warga yang mengungsi masih kekurangan selimut.
"Saya harapannya agar sungai dinormalisasi agar tidak terjadi banjir tahunan, karena kami setiap tahun harus mengungsi di Masjid Al-Karomah ini,” ujarnya, Senin, 28 Januari 2019.
Santo menuturkan selama ini Pemerintah Pekalongan belum melakukan normalisasi kali. Tapi untuk pembuatan tanggul rob banjir sudah dilaksanakan namun belum selesai.
"Normalisasi sampai hari ini belum terealisasi," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Batang, Ulul Azmi mengatakan, sekitar 1.000 warga di Pekalongan mengungsi ke sembilan titik akibat rumah mereka terendam banjir hingga mencapai 70 sentimeter. Banjir kini sudah mulai surut hingga 40 sentimeter dan sejumlah warga sudah kembali ke rumah masing-masing. (ase)