Pembelaan Wakil Bupati Trenggalek, 'Kabur' Tanpa Prosedur Izin Resmi
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Wakil Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin menceritakan pengalamannya saat menghilang selama sepuluh hari awal Januari 2019. Pria yang akrab disapa Gus Ipin itu blak-blakan saat berbicara di hadapan pelajar dan mahasiswa dalam diskusi kebangsaan di rumah H.O.S Tjokroaminoto di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 26 Januari 2019.Â
Gus Ipin dikabarkan absen dari tugas sebagai Wakil Bupati tanpa izin sejak 9 Januari 2019. Dia mengaku selama 'menghilang' memang pergi ke Eropa untuk menghadiri undangan dari warga negara Indonesia yang sukses berkiprah di Eropa. "Undangan resminya ini sebenarnya sudah saya tunggu untuk pengajuan izin ke atasan tapi enggak datang-datang," kata Gus Ipin di Surabaya.
Gus Ipin mengaku dia tak ingin kehilangan momen penting itu. Dia juga berniat menimba pengetahuan dan membangun jaringan di sana untuk memajukan Trenggalek. Di sisi lain, undangan resmi dari Eropa baru datang tiga hari sebelum acara. Padahal, menurut aturan, izin harus diajukan oleh pejabat negara 18 hari sebelum hari H. "Sementara tiket sudah saya beli," lanjut politikus PDI Perjuangan itu.Â
Sudah tentu izin kata dia bakal lama diperoleh apalagi  pengajuan izin disampaikan tiga hari sebelum kegiatan. Gus Ipin akhirnya memutuskan berangkat ke Eropa tanpa melalui prosedur yang ditentukan dan pergi dengan menggunakan biaya pribadi. "Saya sudah mempertimbangkan itu termasuk risikonya," katanya.Â
Di Eropa, Gus Ipin mengaku bertemu dengan orang-orang Indonesia yang hebat. "Mereka yang saya temui adalah lulusan dari berbagai universitas di Eropa, ada yang dari Oxford, Munchen, dan lain sebagainya. Mereka tidak mau pulang ke Indonesia karena tenaganya sangat dihargai di luar negeri," ujarnya.Â
Kepada mereka Gus Ipin mengatakan sudah mengajak agar ikut berperan memajukan Trenggalek. Dia bahkan menyiapkan kabupaten yang dipimpinnya sebagai semacam laboratorium. "Saya punya keyakinan jika orang-orang hebat ini bisa melakukan sesuatu dengan mengakselerasikan masing-masing ilmunya di Trenggalek," katanya. (ren)