Gunung Agung Erupsi Lagi Dini Hari Tadi
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Grologi (PVMBG)
VIVA – Gunung Agung di Bali dilaporkan meletus atau erupsi lagi pada pukul 03.18 WITA, Rabu, 23 Januari 2019. Namun tinggi kolom abu tidak teramati sebab puncak Gunung Agung tertutup kabut. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 23 milimeter dan durasi ± 1 menit 56 detik.
Dalam laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang disusun petugas pengamatan di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Wahyu Ardi Setiawan, pada periode pukul 00.00 WITA hingga pukul 06.00 WITA, cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 21-24 derajat Celsius, kelembapan udara 88-91 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Secara visual gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Dari aspek kegempaan, terjadi letusan satu kali, embusan satu kali dan vulkanik dangkal satu kali. Status Gunung Agung masih berada level III atau siaga.
PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yaitu di seluruh areal di dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di areal puncak. Areal landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung. (ase)