Pengamat Terorisme Sebut Ada Pergerakan Teroris Gagalkan Pilpres

Pengamat terorisme, Al Chaidar
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Pengamat terorisme, Al Chaidar menengarai ancaman teror dari kelompok-kelompok radikal masih potensial di Indonesia. Bahkan, jaringan yang berafiliasi dengan ISIS diperkirakan bakal melakukan aksinya dalam waktu dekat, untuk merusak rangkaian pemilu presiden.

Kelompok ISIS Eksekusi 54 Tentara Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang

“Menjelang pilpres ini, orang-orang ISIS ada kemungkinan melakukan penyerangan. Masih ada potensi-potensi serangan,” katanya, saat di temui di Depok, Jawa Barat, pada Senin 21 Januari 2019.

Chaidar menyebut, beberapa wilayah yang cukup rawan, yakni Bekasi, Tanggerang, Bogor, Surabaya, Bandung, dan Cilacap. Target mereka memang mengacaukan pemilu presiden, karena mereka menganggap demokrasi itu haram, dan siapa saja yang melakukannya sah dibunuh.

Ketua Parlemen Iran Sebut Kemunculan Teroris di Suriah Bagian Skema Zionis-AS

Namun, itu umumnya telah diantisipasi polisi. Sebab, menurut Chaidar, serangan-serangan seperti itu akan dilakukan teroris tanzim, yakni teroris nonteritorial dan nonorganik. “Nonteritorial itu, artinya bisa berasal dari luar, kemudian larinya ke mana-mana. Karena sangat dinamis, biasanya membutuhkan handphone. Nah, kalau pakai handphone dapat dengan mudah dilacak polisi.”

Ketika disinggung seberapa jauh pengaruh Abu Bakar Ba’asyir, Chaidar menyebut kemungkinannya masih sangat kecil. Ba’asyir dinilai berpengaruh pada jaringan lamanya seperti Jamaah Ansharut Tahuid (JAT) dan Jamaah Ansharut Syariah (JAS), tetapi itu relatif kecil sekarang. 

Garda Revolusi Konfirmasi Tewasnya Jenderal Penasihat Militer Iran dalam Serangan di Suriah

Ba’asyir, menurut Chaidar, tidak lagi dalam posisi komando, hanya sebagai pemimpin spiritual. Ia hanya mengisi tausiah dan wejangan, bukan lagi berwenang memberikan perintah aksi.

Menurutnya, sel atas kelompok itu paling kuat di Surabaya, kemudian Bekasi, Tanggerang, Cilacap, Bandung, dan Medan. Pada dasarnya hampir di seluruh Indonesia, tetapi ada satu pecahan di Maluku Utara, yang cukup besar menguasai beberapa pulau.

Sel tidur yang cukup berbahaya ada di Surabaya, sebab di sanalah basis teroris yang dianggap paling kuat. “Basis paling terkuat. Jumlahnya mungkin ada sekira 150 orang lagi yang siap tempur,” katanya. (asp)

Ilustrasi Densus 88 geledah rumah terduga teroris

3 Teroris MIT Ditangkap Densus 88, Peran dan Tugas Masing-masing Diungkap

Tiga terduga teroris yang merupakan bagian dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berhasil ditangkap pada Kamis kemarin di Sulawesi Tengah.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024