Sindikat Perdagangan Orang Mengintai, Remaja Waspadai Janji Gaji Besar
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengimbau perempuan berusia remaja untuk tidak terayu dengan tawaran pekerjaan yang bergaji tinggi. Hal itu dinilai perlu dilakukan karena potensi tindak pidana perdagangan orang atau human trafficking oleh sindikat di Jawa Barat masih mengincar para korban baru.
Dari catatannya, pemerintah Provinsi Jawa Barat sepanjang 2018 ada sebanyak 23 kasus human trafficking. Oleh karena itu, Ridwan Kamil meminta perempuan di daerah-daerah wilayah Jabar jangan mudah tergiur janji-janji karier yang tak jelas dan harus ke luar daerahnya.
“Kita sudah lihat masalah Jawa Barat ini adalah ketimpangan. Ada ketimpangan ekonomi, ketimpangan pendidikan. Kalau kasus trafficking, iming-iming ekonomi pindahlah ke sana dapat pendapatan 30 juta menjadi pemandu lagu di karaoke,” ungkap Ridwan Kamil dalam dialog Jabar Punya Informasi (Japri) dengan topik "Human Trafficking" di Gedung Sate Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 10 Januari 2019.
Bahkan, kata dia, tidak disadari ketika perempuan sudah terbuai, aktivitas ekonomi mereka terjadi secara sistem perbudakan.
“Tanpa diketahui bahwa mereka diperbudak secara seksual, sesuatu yang mengerikan dan mengkhawatirkan. Nah kenapa mau? Mungkin karena kurang pengetahuan, kurang bertanya. Karena itu fundamentalnya kita pastikan ekonomi menguat,” katanya.
Ridwan Kamil melanjutkan, dengan program satu desa satu perusahaan dan desa digital, pemuda dan pemudi harus ikut berperan aktif.
“Si anaknya kalau menganggur dalam waktu dekat kerja saja di perusahaan yang didirikan provinsi di desa-desa. Ada desa digital juga untuk memudahkan anak milenial ini beraktivitas ekonomi, jadi itu dahulu,” katanya.
Ridwan Kamil berharap para remaja maupun orangtua agar cermat jika mendapat tawaran pekerjaan yang mengharuskan berkarier ke luar daerah. “Perempuan, kalau ada yang mengiming-imingi pekerjaan dengan gaji fantastis dan di luar wilayahnya harus curiga. Setelah curiga lalu cek, cari informasi. Kuncinya dua itu,” kata mantan Wali Kota Bandung ini. (ase)