Buku Paham Komunis yang Disita Aparat Miliki Izin Edar dan ISBN

Aparat Sita Buku Ditengarai Berpaham Komunis, Gramedia Akan Dirazia
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Aparat gabungan TNI, Polri dan Kejaksaan Negeri menyita enam eksemplar dari tiga buku yang disinyalir isinya mengandung paham komunis, di toko buku Nagare Boshi yang berada di kawasan jalan Hos Cokroaminoto, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa sore 8 Desember 2018. 

Pria Asal Negara Bekas Komunis Kagum sama Mekah dan Madinah, Terang Banget Katanya

Meski pemilik toko yang diketahui bernama Yanto sudah meminta untuk tidak membawa buku-buku itu, aparat tetap melakukan penyitaan, dengan dasar isi buku itu disinyalir berhaluan kiri.

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Padang, Yuni Hariaman menegaskan, pihaknya akan mempelajari dan meneliti lebih detail isi dari tiga buku yang disita.

35 Tahun Berlalu Sejak Pembantaian Tiananmen

Kepada awak media, Yanto menegaskan jika tiga buku berjudul Kronik 65, Jasmerah, dan Mengincar Bung Besar yang disita aparat itu, semuanya memiliki izin. Bahkan ada International Standard Book Number (ISBN) yang tertera di masing-masing buku tersebut.

Yanto mengaku, buku itu sudah ada di tokonya sejak beberapa bulan lalu. Meski belum membaca isi buku itu, namun Yanto menyakini, jika isi buku hanya sebatas informasi tentang sejarah.

Sosok Ini yang Membuat Adik KH Agus Salim Tertarik Masuk Katolik

“Yang disita itu sebanyak enam eksemplar. Dan katanya, buku-buku itu berbau PKI. Kita sebagai penjual tidak tahu, karena buku itu titipan. Penerbitnya beragam. Buku ini resmi. Kalau buku tidak resmi mana bisa beredar. Kan ada izinnya, ada ISBN-nya,” kata Yanto, Selasa 8 Januari 2019.

Meski meyakini jika isi ketiga buku itu hanya berisi tentang informasi sejarah, dan bukan berisi doktrin, apalagi doktrin paham komunis, Yanto memaklumi penyitaan tersebut. Menurutnya, bisa saja penyitaan ini terkait situasi tahun politik.

“Buku yang saya jual tak mungkin saya baca semua. Tapi setahu saya, buku itu berisi tentang informasi sejarah, bukan doktrin. Cuma mungkin kondisi sekarang lagi pilpres,” kata Yanto.
 

Presiden Rusia Vladimir Putin.

Vladimir Putin Tiba di Vietnam, Disambut Karpet Merah Wakil PM Tran Hong Ha

Setelah mengunjungi Korea Utara, Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Vietnam pada Kamis pagi untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Komunis di Vietnam.

img_title
VIVA.co.id
20 Juni 2024