Turis Tertahan di Karimunjawa, Menpar 'Tegur' Lion Air
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta seluruh maskapai penerbangan yang melayani rute wisata Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara untuk menyiapkan penerbangan tambahan saat musim liburan. Permintaan itu menyoroti masalah tertahannya ratusan wisatawan di Karimunjawa akibat ombak tinggi selama libur Natal dan Tahun Baru.
Arief mengaku dilapori langsung Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Urip Sihabudin, terkait keberadaan 244 wisatawan yang tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk dan tidak bisa diangkut menggunakan transportasi kapal laut.
Menurut Arief, kasus itu patut menjadi pembelajaran khususnya maskapai penerbangan yang memiliki rute Semarang-Karimunjawa untuk berbenah. Mereka diminta untuk sedini mungkin menyiapkan penerbangan tambahan.
"Sebenarnya tidak harus seperti itu. Saya imbau rekan-rekan penerbangan, saya sebut saja, terutama Lion Air pada saat musim liburan tidak usah diminta, mohonlah ditambahkan additional flight," kata Arief usai berdialog dengan pelaku wisata di PRPP Semarang, Jumat, 4 Januari 2018.
Menurut Arief, kesiapan maskapai penerbangan dengan extra flight saat musim libur akan menjadi solusi saat cuaca buruk melanda di Karimunjawa. Apalagi saat ratusan turis tertahan di pulau paling eksotik Jateng itu, penerbangan ternyata belum terlalu siap untuk mengangkut wisatawan dalam kondisi darurat.
"Jadi (maskapai) tidak perlu menunggu ya untuk Karimunjawa," katanya.
Untuk diketahui, total 244 wisatawan yang sempat tertahan beberapa hari di Karimunjawa akhirnya bisa pulang dengan kapal setelah ombak tinggi di Laut Jawa dinyatakan normal hari ini. Mereka diangkut menggunakan dua kapal yakni KM Siginjai dan Kapal Ekspres Bahari pagi tadi.
Target Tinggi
Lebih jauh, Menpar berharap Jawa Tengah mampu menyumbang kontribusi peningkatan wisatawan pada 2019. Ia mentaksir Jawa Tengah akan berkontribusi 10 persen atau dua juta wisatawan dari total target pertumbuhan wisatawan secara nasional mencapai 20 juta jiwa.
Dengan target besar itu, diperkirakan Jateng mampu menyumbang devisa mencapai Rp20 miliar pada 2019. Hal itu didorong dengan kemudahan layanan Bandara Jenderal Ahmad Yani di Kota Semarang serta dorongan penyelesaian Bandara internasional New Yogyakarta Airport di Kulonprogo.
"Kita harapkan pariwisata jadi penyumbang devisa terbesar di tahun ini. Atau kira-kira jumlahya naik ketimbang 2018 kemarin yang memberikan capaian devisa Rp17 miliar," katanya. (ren)