Lima Jenazah Tak Teridentifikasi Korban Tsunami Banten Dikubur Massal

Aparat dan masyarakat memakamkan lima jenazah tak teridentifikasi korban tsunami di permakaman umum Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jumat, 4 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Polisi memutuskan untuk menguburkan massal lima jenazah tak teridentifikasi korban tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang, Banten. Sebab, kelima jasad itu, selain tak dikenali identitasnya dan tak ada keluarga yang mengklaimnya, sudah hampir dua pekan disimpan di lemari pendingin mayat di RSUD Berkah Pandeglang.

Aparat memakamkan jenazah-jenazah itu juga terdesak tenggat masa tanggap darurat di Pandeglang yang berakhir pada Sabtu, 5 Januari 2019. Masa tanggap darurat dimulai sejak 23 Desember 2018, sehari setelah bencana tsunami Selat Sunda.

Kelima jenazah dimakamkan bersamaan di tempat pemakaman umum Nini Aki, Kampung Kadu Pereng, Desa Cigadung, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang. Pemakaman dipimpin oleh Abuya Muhtadi, ulama setempat.

Pemakaman itu berdasarkan musyawarah bersama para ulama di Kabupaten Pandeglang sekaligus menghormati jenazah yang sudah lama disimpan di lemari pengawet jenazah. "Karena sudah terlalu lama, maka dimakamkan dengan baik," kata Kepala Kepolisian Daerah Banten, Inspektur Jenderal Polisi Tomsi Tohir, pada Jumat, 4 Januari 2019.

Meski jenazah-jenazah itu tak dikenal, tim Disaster Victim Identification tetap mencatat semua hasil pemeriksaan terhadap mereka, di antaranya ciri-ciri fisik, jenis kelamin, perkiraan umur, sampel DNA, sampel sidik jari, sampel pemeriksaan gigi, dan lain-lain.

Jika di kemudian hari ada keluarga yang mencari, polisi berharap mudah menemukannya. "Nanti bagi keluarga yang mencari, bisa menghubungi Polres Pandeglang," ujarnya.

Berikut ini ciri-ciri kelima jenazah yang dimakamkan:

1. DVI/SMR/0111

Laki-laki, perkiraan usia 20-30 tahun.
Ciri khusus: pada pipi, di bawah sudut mata terdapat tahi lalat berbentuk bulat warna hitam, di atas bibir sisi kanan terdapat tahi lalat, pada pangkal lengan atas kanan sisi depan terdapat tahi lalat hitam, pada dada sisi kanan terdapat tahi lalat warna hitam, rambut lurus hitam panjang, celana dalam bahan kaus warna biru ukuran S terdapat tulisan Hicoop, memakai gelang manik manik bulat bahan kayu warna cokelat dengan tali benang.

2. DVI/CRT/0108

Perempuan, perkiraan usia 4-5,5 tahun.
Ciri khusus: tali lalat berwarna hitam di dahi, pelipis kanan, di bawah kelopak mata kiri dan bokong kanan, memakai anting bentuk bulat tanpa mata warna kuning emas terpasang pada dua cuting telinga, pakaian gaun bahan kaus warna biru jenis long dress, celana dalam bahan kaus.

3. DVI/SMR/0092

Perempuan dewasa, berusia antara 30-45 tahun, panjang badan 150 sentimeter (cm).
Ciri khusus: kuku jari kedua tangan tampak panjang dengan ujung kuku terpotong rata, rambut hitam beruban lurus, pada bokong kiri ditemukan jaringan parut lebih terang dari sekitarnya membentuk garis vertikal.

4. DVI/LABUAN/0105

Perempuan, berusia sekitar 27-40 tahun, panjang badan 155 cm.
Ciri khusus: rambut hitam panjang, celana dalam bahan katun hitam polos, bekas tindikan di kedua kuping telinga.

Spot Wisata Seru di Tanjung Lesung Banyak Banget, Bisa Buat Ide Liburan Natal dan Tahun Baru!

5. DVI/PTI cemara/0117

Laki-laki dewasa, umur 40-50 tahun, memakai singlet warna putih bahan kaus merek “VIP SPORTY” ukuran 36. (art)

Brigadir Jenderal Carla River Kenang Bantuan Militer AS untuk Aceh Pasca Tsunami 2004
Kecelakaan Mobil Polisi vs Mobil Polisi di Pandeglang

Viral Kecelakaan Mobil Polisi vs Mobil Polisi di Pandeglang, Ini Penyebabnya

Kecelakaan antara mobil polisi vs mobil polisi terjadi di Jalan Raya Pandeglang-Serang, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang Banten, Selasa 19 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024