Kasus Surat Suara, Kubu Prabowo: Awas Siasat Tipu Muslihat Perang
- Twitter Mustofa Nahrawardaya, @AkunTofa
VIVA – Kabar tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos di Tanjung Priok terus jadi perdebatan. Isu ini berawal dari cuitan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, yang meminta KPU dan Bawaslu cek kebenaran kabar tersebut.
Kini, terjadi perdebatan di antara kedua belah kubu, baik tim pemenangan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Ketua Divisi Politik Gerakan Tagar #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya, turut berkicau di akun Twitternya @AkunTofa. Dia mencurigai bahwa ini merupakan siasat. Kata Mustofa, siasat ini sudah biasa dalam perang. Kabar ini dibiarkan menggelinding sebagai hoax, lalu masyarakat harus diyakinkan dan dianggap sebagai hoax.
"Awas, mungkin ini siasat. Sudah biasa dalam tipu muslihat perang. Pertama, dibiarkan itu menggelinding sebagai hoax. Masyarakat harus diyakinkan bahwa itu memang hoax. Agar yang berikutnya dianggap hoax. Padahal itu yang berikutnya benaran," tulis Mustofa di akun Twitternya seperti dikutip VIVA, Kamis 3 Januari 2019.
Sementara itu, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Arief Sulistyanto mengatakan, pihaknya akan mengusut isu tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Arief menyebut akan memeriksa siapapun yang terkait kasus ini. Pemeriksaan ini, termasuk Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief yang sempat mencuitkan isu tersebut di akun media sosial Twitter miliknya.
"Siapapun yang berkaitan dengan isu ini, nanti akan kita mintai keterangan," kata Arief di Bareskrim Polri, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat. (lis)