Puluhan Brimob Buru Ali Kalora Cs Pasca Penembakan Polisi di Poso

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal (tengah) didampingi Karopenmas Divisi Humas Brigjen Pol Dedi Prasetyo (kiri) dan Kabag Pensat Divisi Polri Kombes Pol Yusri Yunus (kanan) memberikan keterangan pers
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Polri menerjunkan dua Satuan Setingkat Peleton (SST) atau sekitar 60 anggota Brimob untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora. 

Brimob Siapkan 5 Ha Lahan di Karawang Timur Dukung Program Ketahanan Pangan

Tindakan itu menyusul penembakan yang dilakukan Ali Kalora Cs terhadap aparat kepolisian yang tengah mengevakuasi korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Senin 31 Desember kemarin.

Puluhan personel Brimob tersebut tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah yang bertugas memburu sisa-sisa kelompok teroris Poso yang bersembunyi di pegunungan setelah pemimpin lamanya Santoso tewas ditembak aparat. 

Komjen Imam Bantah Omongan Jaksa Agung soal Brimob Kepung Kejagung: Framing Saja

"Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih melakukan pengejaran kelompok Ali Kalora Cs," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa, 1 Januari 2019.

Pengejaran dilakukan dengan mendatangi lokasi penembakan dua anggota Polri. Dari lokasi penembakan terhadap dua anggota Polri di Desa Salubanga, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), tim menemukan sejumlah barang bukti di antaranya bom lontong dan sejumlah amunisi. Diduga, barang bukti itu milik kelompok anak buah Santoso.

Jaksa Agung Ungkit Kembali Isu Brimob Kepung Kejagung, Motifnya Dipertanyakan

"Barang atau benda yang diamankan, tiga buah bom lontong, satu buah teropong siang, tiga buah sendok makan, tiga toples plastik kecil berisikan sembilan biji buah kurma dicampur kue, dua amunisi aktif kaliber 5,56," ujar Dedi.

Tak hanya itu, tim juga menemukan tujuh slongsong amunisi kaliber 5.56, satu buah kaos berkerah, satu sebo warna hitam, tiga botol air mineral, empat jerigen kosong isi dua liter, dan satu unit sepeda motor Suzuki milik korban Bripka Andrew yang berboncengan dengan Bripda Baso.

"Satu unit mobil Brimob Poso telah kembali ke Polsek Sausu bersama empat personel Brimob dengan membawa barang atau benda yang ditemukan di TKP tersebut," ujarnya.

Sementara itu, untuk kondisi dua anggota kepolisian yakni Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso yang tertembak di bagian bahu, punggung, bokong, dan kakinya berangsur pulih. 

"Kondisi kesehatan kedua anggota pascaoperasi stabil, dan masih di rumah sakit untuk perawatan," ucapnya. 

Penembakan tersebut terjadi saat aparat kepolisian tengah mengevakuasi jasad warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng pada Senin 31 Desember 2018. Jalan yang dilalui petugas ditutup dengan kayu dan ranting pohon. 

Saat hendak disingkirkan, dua anggota yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso ditembaki oleh kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora dari arah belakang. Kontak tembak antara petugas kepolisian dan kelompok teroris pun tak terhindarkan. 

Setelah berjibaku dengan hujan peluru selama sekitar 30 menit, kedua anggota yang mengalami luka tembak akhirnya berhasil dievakuasi. Polri menduga, warga sipil berinisial RB alias A (34) sengaja dimutilasi untuk memancing kedatangan aparat kepolisian dan selanjutnya dijadikan sasaran tembak. 

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso

Ungkit Kembali Pengepungan Brimob, Jaksa Agung Disebut Sedang Alihkan Isu

Jaksa Agung ST Burhanuddin yang mengungkit kembali aksi pengepungan Brimob di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) dinilai memiliki motif pengalihan isu.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024