Perencana Proyek Basement Jadi Tersangka Insiden Jalan Gubeng Ambles
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan satu tersangka dalam kasus amblesnya badan jalan di Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur, pada 18 Desember 2018. Tersangka berinisial F, bertugas di bagian perencana proyek basement atau parkir bawah tanah di sisi kiri jalan yang ambles.
“Memang kita sudah ada beberapa orang yang akan kita jadikan tersangka, yang jelas baru satu orang (tersangka) inisial F,” kata Kepala Polda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan saat meninjau pemulihan badan jalan yang ambles di Raya Gubeng Surabaya, Senin, 31 Desember 2018.
Luki menjelaskan, dalam proyek basement yang disebut-sebut milik RS Siloam itu, F bertugas di bagian perencanaan proyek. F ditetapkan sebagai tersangka sesuai dengan alat bukti yang ada, seperti bukti di lapangan, dokumen dan keterangan sejumlah saksi. “Sesuai bukti di lapangan dan dokumen yang ada, sementara ini baru satu (tersangka),” ujarnya.
Jumlah tersangka, katanya, sangat mungkin bertambah karena petunjuk yang dimiliki polisi mengarah pada keterlibatan lebih dari satu orang pada proyek bermasalah itu. Polisi masih akan melengkapi bukti-bukti dengan keterangan sejumlah saksi signifikan yang belum hadir.
“Karena masih ada beberapa saksi yang memang saat ini masih merayakan Natal dan liburan, ada yang minta tanggal 2 dan 3 (Januari 2019) datang (memenuhi panggilan penyidik), sehingga kalau saksi kunci ini sudah kita periksa, yang jelas kita akan bisa merembet ke beberapa orang lain,” ujarnya menambahkan.
Dia sebelumnya mengatakan bahwa semua proses kegiatan proyek basement akan ditelusuri oleh penyidik, dari perizinan sampai pelaksanaan. "Begitu juga dari segi perizinan, kami sudah melihat juga ada temuan, kami akan menelusuri siapa yang mengeluarkan izin ini dan siapa yang mengajukan izin," kata mantan Wakil Kepala Baintelkam Mabes Polri itu.
Badan jalan di Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur, mendadak ambles sedalam kira-kira 20 meter pada Selasa malam, 18 Desember 2018. Diduga karena kesalahan teknis kegiatan proyek basement atau parkir bawah tanah dan gedung 26 lantai di sisi kiri jalan. Proyek itu perluasan fasilitas RS Siloam dan dikerjakan oleh kontraktor PT Nusa Konstruksi Enjiniring atau KNE. (mus)
Pemkab Tangerang Turunkan Tim Ahli Tangani Longsor dan Tanah Ambles
BMKG telah mengeluarkan peringatan terkait dengan intensitas hujan yang diprediksi masih tinggi hingga hari ini.
